Pemerintah Kota Pekalongan melalui Dinas Kesehatan, mengencarkan kembali kegiatan Sapu Bersih Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi (Saber AKI dan AKB) dimasing-masing Kecamatan. Sebab, kegiatan yang telah dimulai sejak tahun 2020 lalu tersebut, dinilai memberikan pengaruh besar karena dapat mengetahui keadaan derajat kesehatan ibu dan anak di suatu masyarakat. Rencananya, kegiatan Saber AKI dan AKB akan dilaksanakan sebanyak 6 kali dalam setahunya, yakni setiap 2 bulan sekali.

Memasuki awal tahun, tepatnya bulan kedua tahun 2023. Saber AKI dan AKB mulai dilaksanakan dibeberapa tempat, yaitu Puskesmas Buaran untuk wilayah Kec. Pekalongan Selatan, kemudian Puskesmas Sokorejo untuk wilayah Kec. Pekalongan Timur, Puskesmas Dukuh untuk wilayah Kec. Pekalongan Utara dan Puskesmas Medono untuk wilayah Kec. Pekalongan Barat.

Pengelola program Kesehatan Anak Dinas Kesehatan Kota Pekalongan, Ria Andriani menjelaskan. Melalui kegiatan Saber AKI dan AKB bagi masyarakat dapat meminimalisir resiko menjadi tinggi. Selain itu, juga dapat menggambarkan tingkat akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang efisien dan efektivit dalam pengelolaan program kesehatan.

Menurut Ria Andriani, dalam kegiatan tersebut targetnya adalah beberapa kasus tumbuh kembang atau gizi kurang yang bisa mempengaruhi derajat kesehatan bayi dan balita dapat tertangani lebih dini. Sehingga jika ditemukan orang tua dari bayi dan balita yang terindikasi memiliki gangguan pertumbuhan dan perkembangan, bisa lebih mudah untuk mendapatkan penanganannya untuk pencegahan.

Petugas Saber AKI dan AKB melakukan pemeriksaan terhadap Ibu hamil dan Bayi di Puskesmas.

Lebih lanjut dinelaskan, dalam legiatan Saber AKI dan AKB tersebut. Sebelumnya petugas kesehatan puskesmas akan melakukan deteksi awal di masing-masing wilayahnya, jika ditemukan ibu atau anak yang beresiko akan ditindaklanjuti dengan rujukan ke dokter spesialis anak ataupun kandungan.

Dalam pembangunan kesehatan yang dilakuan tersebut, Pemerintah dalam hal ini Dinas Kesehatan membutuhkan dukungan dan keterlibatan seluruh elemen masyarakat, agar derajat kesehatan masyarakat bisa tercapai setinggi-tingginya. (Adm-G.01)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *