Mbah KH. Irfan Hasbullah, Kiai NU Visoner dari PekalonganMbah KH. Irfan Hasbullah, Kiai NU Visoner dari Pekalongan

bspradiopekalongan.com, Untodl Story – Simbah KH. Irfan Hasbullah yang lahir sekitar tahun 1894 M atau lebih akrab dipanggil Mbah Kiai Irfan Kertijayan merupakan seorang ulama pembimbing umat dan tokoh penting Nahdlatul Ulama (NU) di Pekalongan.

KH. Ahmad Marzuqi, Ketua PCNU Kota Pekalongan periode 2011-2011 menuliskan sosok Kiai Irfan Kertijayan adalah seorang Kiai yang alim dan penuh dengan keteladanan bagi masyarakat khususnya di tanah kelahiranya Pekalongan.

Mbah Kiai Irfan Kertijayan itu karib atau sahabat dekat Kiai Muhammad dari Pondowan Pati saat bersama-sama “nyecep ilmu” belajar, mengaji dan mondok ditempat Syaikh Amir Idirs Simbangkulon Pekalongan. Selain itu, Mbah Kiai Irfan Kertijayan juga pernah mengaji kepada Kiai Agus Kenayagan (Naraban) Kergon Kota Pekalongan.

Diceritakan KH A Marzuki, Ada kisah yang unik yang dialami Mbah Kiai Irfan Kertijayan saat menjadi santri. Beliau Mbah Kiai Irfan Kertijayan demi dapat ikut mengaji kepada Kiai terpaksa harus mengumpulkan kertas bekas untuk dijadikan sebuah Buku.

Beliau langsung menyalin tulisan kitab di atas kertas-kertas yang dibukukan untuk mengaji. Ketelatenan dan keuletannya di dalam menulis, sehingga Kyai Irfan berhasil merampungkan tulisan tangan Ihya Ulumuddin sampai 3 jilid.

Tidak cukup disitu, Mbah Kiai Irfan Kertijayan juga memperdalam mengajinya sampai ke Mangkang Semarang dan Termas Pacitan Jawa Timur. Kyai Irfan juga pernah mengaji kepada Kyai Amin Rembun (Abah Kyai Sakhowi dan Kyai Masyhadi Sampangan).

Mbah Mbah Kiai Irfan Kertijayan juga merupakan sosok Kiai yang visioner berwawasan jauh ke depan. Pernah suatu ketika, di kala umat membicarakan perlu tidaknya membangun masjid, Kyai Irfan menggagas pembangunan masjid Annur di Kertijayan setelah sebelumnya beliau mendirikan Musola dengan tanah waqaf pribadi.

Sekarang Musola itu menjadi bagian halaman masjid Annur. Sifat kukuh kyai Irfan untuk mendirikan masjid ini membuahkan hasil berdirinya masjid di Kertijayan. Sikap kyai Irfan ini dengan sikap Kyai Syafii Abdul Majid saat mendirikan Masjid Al-Quran Buaran di Kelurahan Kradenan yang waktu itu dianggap kontroversial.

Mbah Mbah Kiai Irfan Kertijayan, merupakan mengajar Ihya Ulumuddin di Majlis Taklim Dalailul Khairot KH.Abdul Fatah bin KH.Tohir Abdul Latif Kradenan. dan Kyai Irfan yang dilahirkan tahun 1894 dan wafat tahun 1980 sehingga mencapai usia 86 tshun. Putra-putri kyai Irfan yaitu Kyai Kaukab, Nurhadi, Abdul Haq, Rohmah, Sakhowi, Misrohah, Kyai Abdul Basit, dan Afiyah. (Adm01A)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *