Tradisi Buka Luwur Makam Sunan Kudus Syarat Akan MaknaTradisi Buka Luwur Makam Sunan Kudus Syarat Akan Makna

bspradiopekalongan.com, KABAR NU – Tradisi “buka luwur” merupakan sebuah upacara tradisional yang dilakukan oleh masyarakat Jawa, khususnya di daerah Jawa Tengah dan sekitarnya, untuk memperingati atau merayakan ulang tahun atau hari wafat para tokoh agama atau tokoh-tokoh tertentu yang dihormati. Salah satu yang terkenal adalah tradisi “buka luwur” untuk merayakan ulang tahun Sunan Kudus.

Prosesi Tradisi Buka Luwur

Tradisi “buka luwur” untuk merayakan ulang tahun atau hari wafat Sunan Kudus merupakan sebuah upacara yang dilakukan oleh masyarakat setempat. Berikut adalah beberapa elemen yang sering terdapat dalam tradisi ini:

  1. Persiapan Upacara: Sebelum hari “buka luwur”, biasanya dilakukan persiapan yang meliputi membersihkan dan mempersiapkan tempat-tempat yang akan digunakan untuk upacara. Ini termasuk mempersiapkan makanan, minuman, dan tempat-tempat ibadah.
  2. Kegiatan Religius: Upacara dimulai dengan kegiatan religius seperti shalat berjamaah dan pembacaan ayat-ayat suci Al-Quran. Hal ini dilakukan untuk mengawali upacara dengan doa dan memohon berkah dari Allah SWT.
  3. Makan Bersama: Salah satu bagian yang paling penting dari tradisi “buka luwur” adalah makan bersama. Masyarakat setempat berkumpul untuk menikmati hidangan yang disiapkan bersama, seperti nasi tumpeng atau hidangan tradisional Jawa lainnya.
  4. Pembacaan Dzikir dan Doa: Selama acara, biasanya dilakukan pembacaan dzikir dan doa-doa untuk mengingat dan menghormati Sunan Kudus serta memohon berkah dan perlindungan dari Allah SWT.
  5. Pertunjukan Seni dan Budaya: Kadang-kadang, tradisi “buka luwur” juga diiringi dengan pertunjukan seni dan budaya tradisional Jawa, seperti tari-tarian atau musik tradisional gamelan. Ini menambah semarak dan kebersamaan dalam acara tersebut.

Makna Tradisi Buka Luwur

Pengasuh Pondok Pesantren Darul Falah Jekulo KH Ahmad Badawi Basyir menyampaikan bahwa tradisi Buka Luwur menjadi bukti eksistensi Sunan Kudus di tengah masyarakat, sejak dahulu hingga sekarang. Ia menyebut Sunan Kudus sudah viral sejak dahulu dengan bukti sejarah tulis dan pitutur yang ada.

Tradisi Buka Luwur Kanjeng Sunan Kudus tahun 1446 H yang bertempat di Masjid Al-Aqsha Menara Kudus, Jawa Tengah pada Selasa 16 Juli 2024 bukan hanya sebuah kebiasaan masyarakat Kudus, tetapi mengandung makna yang mendalam. Melalui acara itu, masyarkat mengagungkan wali Allah, sebagai bukti cinta kita kepada Nabi Muhammad sawsekaligus sebagai bentuk penghormatan atas jasa Sunan Kudus pada masyarakat Kudus.

Tradisi “buka luwur” Sunan Kudus merupakan sebuah upacara yang sarat dengan makna religius dan budaya yang dilaksanakan setahun sekali, yaitu pada tanggal 10 Muharram dengan pembukaan Luwur dilaksanakan pada tanggal 1 Muharram. Ini tidak hanya merayakan sejarah dan warisan spiritual Sunan Kudus, tetapi juga menguatkan ikatan antar masyarakat Jawa dalam semangat kebersamaan dan keagamaan. Tradisi ini menjadi bagian penting dari kehidupan masyarakat Jawa Tengah dan menjadi simbol penghormatan terhadap tokoh-tokoh agama dan budaya yang dihormati. (Adm02A)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *