bspradiopekalongan.com, FIQH – Bersiwak, atau juga dikenal Bersiwak, adalah praktik membersihkan gigi dan mulut dengan menggunakan batang dari pohon Arak (Salvadora persica) atau pohon lain yang memiliki sifat membersihkan.
Praktik ini memiliki akar yang dalam dalam tradisi Islamyang sangat menekankan pentingnya kebersihan, baik fisik maupun spiritual. Kebersihan adalah bagian dari iman, dan menjaga kebersihan tubuh, termasuk mulut dan gigi, merupakan bagian dari tata cara hidup seorang Muslim. Bersiwak dipandang sebagai cara untuk membersihkan mulut dari sisa-sisa makanan, menghilangkan bau tidak sedap, dan menjaga kesehatan gigi dan gusi.
Kesunnahan Hukum Bersiwak
Dalam terminologi Fiqh Islam sebagaimana dijelaskan dalam Kitab Fath Qarib, Bersiwak termasuk salah satu kesunnahan wudu’. Siwak juga diungkapan untuk barang yang digunakan bersiwak, yaitu kayu arak dan sesamanya.
Hukum Bersiwak ini disunnahkan pada semua keadaan. Siwak tidak dimakruhkan tanzih kecuali setelah tergelincirnya matahari bagi orang yang berpuasa, baik puasa fardlu atau sunnah. Hukum makruh tersebut menjadi hilang dengan terbenamnya matahari. Namun imam an Nawawi lebih memilih hukum tidak makruh secara mutlak.
Tempat yang Disunnahkan untuk Bersiwak
Siwak di dalam tiga tempat hukumnya lebih disunnahkan dari pada tempat yang lain.
Salah satunya adalah ketika berubahnya keadaan mulut sebab azm. Ada yang mengatakan bahwa azm adalah diam terlalu lama. Dan ada yang mengatakan azm adalah tidak makan. Penjelasan kalimat dalam kitab “wa ghairuhu” (dan sebab selain azm), tidak lain agar mencakup perubahan keadaan mulut sebab selain azm, seperti memakan barang yang berbau kurang sedap yaitu bawang merah, bawang putih dan selainnya.
Yang kedua adalah saat bangun tidur, dan yang ketiga adalah saat hendak sholat, baik sholat fardlu atau sunnah.
Diluar tiga situasi dan kondisi itu, sebenarnya juga sangat dianjurkan di selain tiga tempat yang sudah dijelaskan di atas, yaitu di tempat-tempat yang disebutkan di kitab-kitab yang penjang penjelasannya, seperti saat membaca Al Qur’an dan kuningnya gigi.
Tata Cara Bersiwak
Saat bersiwak disunnahkan untuk niat sunnah siwakan, bersiwak dengan tangan kanan, memulai dari mulut bagian kanan, dan menjalankan siwak secara lembut ke bagian langit-langit tenggorokan dan gigi-gigi geraham.
Proses menggunakan bersiwak relatif sederhana. Berikut adalah langkah-langkahnya:
- Pilih Batang Bersiwak: Ambil batang bersiwak dari pohon Arak atau yang serupa. Pastikan batang tersebut segar dan bersih.
- Kupas Kulit Luar (Opsional): Jika diinginkan, kupas kulit luar batang bersiwak untuk mengeluarkan serat-serat dalam yang digunakan untuk membersihkan gigi.
- Potong Ujungnya: Potong ujung batang bersiwak agar lebih mudah digunakan.
- Kunyah atau Gosokkan pada Gigi: Gunakan ujung bersiwak untuk menggosok gigi secara perlahan-lahan dengan gerakan memutar, mirip dengan menggunakan sikat gigi.
- Bilas dengan Air: Setelah selesai menggosok gigi dengan bersiwak, bilas mulut dengan air untuk membersihkan sisa-sisa.
Manfaat Kesehatan Bersiwak
Penggunaan bersiwak memiliki manfaat kesehatan yang telah dikenal sejak lama. Beberapa manfaat utama bersiwak meliputi:
- Membersihkan Gigi dan Gusi: Bersiwak membantu mengangkat plak, membersihkan gigi, dan menyegarkan napas dengan cara yang alami.
- Mencegah Karies: Kandungan antibakteri alami dalam bersiwak dapat membantu melawan bakteri penyebab kerusakan gigi dan pembentukan plak.
- Memperkuat Gusi: Pengunyah bersiwak secara teratur dapat merangsang peredaran darah di gusi, membantu memperkuatnya dan mencegah masalah seperti peradangan dan pendarahan.
- Menghilangkan Bau Mulut: Sifat antiseptik bersiwak membantu mengurangi bau mulut yang disebabkan oleh sisa-sisa makanan dan bakteri di mulut.
- Stimulasi Saliva: Mengunyah bersiwak merangsang produksi saliva, yang membantu membersihkan mulut secara alami dan mengimbangi pH mulut.
Bersiwak bukan hanya sekadar praktik kebersihan gigi dalam Islam, tetapi juga memiliki manfaat kesehatan yang nyata dan telah diakui oleh banyak penelitian medis. Praktik ini mencerminkan perhatian Islam terhadap kebersihan dan kesehatan pribadi, serta menjadi bagian dari tata cara hidup seorang Muslim yang baik. (Adm-03A)