Falakiyah PBNU Nilai Hilal Idul Adha 1445 Memenuhi Kriteria Qathiy RukyahFalakiyah PBNU Nilai Hilal Idul Adha 1445 Memenuhi Kriteria Qathiy Rukyah

bspradiopekalongan.com, Kabar NU – Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LF PBNU) merilis data hilal penentuan awal bulan Dzulhijjah 1445 H. Data tersebut disampaikan dalam buku Informasi hilal awal Dzulhijjah 1445 H LF PBNU.

Data Falakiyah mengenai hilal 29 Dzulqa’dah 1445 H yang bertepatan dengan Jumat Kliwon, 7 Juni 2024, menunjukkan bahwa hilal sudah di atas ufuk, yakni +9 derajat 16 menit 26 detik dengan elongasi 12 derajat 43 menit 37 detik dan lama 42 menit 52 detik untuk titik Jakarta dengan markaz Gedung PBNU, Jalan Kramat Raya Jakarta Pusat (koordinat 6º 11’ 25” LS 106º 50’ 50” BT).

Sementara ijtima (konjungsi) terjadi pada Kamis Wage, 6 Juni 2024 M pukul 19:39:45 WIB. Adapun posisi matahari terbenam terletak pada 22 derajat 49 menit 25 detik utara titik barat dan letak hilal pada 29 derajat 56 menit 43 detik utara titik barat. Dan kedudukan hilal pada 7 derajat 07 menit 18 detik utara Matahari dengan keadaan hilal miring ke utara.

Hal tersebut menunjukkan bahwa hilal awal bulan Dzulhijjah 1445 H ini sudah memenuhi kriteria imkanurrukyah untuk seluruh wilayah Indonesia.

Tinggi hilal terbesar terjadi di Lhoknga, Aceh dengan ketinggian +11 derajat 08 menit, elongasi hilal haqiqy 13 derajat 16 menit, dan lama hilal di atas ufuk 49 menit 53 detik. Sementara ketinggian hilal terkecil terjadi di Merauke, Provinsi Papua Selatan dengan ketinggian +7 derajat 53 menit, elongasi hilal haqiqy 11 derajat 37 detik dan lama hilal di atas ufuk 36 menit 37 detik.

Penghitungan ini dilakukan dengan metode falak (hisab) tahqiqi tadqiki ashri kontemporer khas Nahdlatul Ulama. ad Data tersebut memberikan indikasi bahwa awal bulan Dzulhijjah 1445 H akan jatuh pada Sabtu (8/6/2024) dan hari raya Idul Adha akan terjadi pada Senin Kliwon, 17 Juni 2024. Sekalipun hilal tidak terlihat, hal demikian akan tetap diputuskan mengingat data juga sudah memenuhi kriteria qathiy rukyah, yakni elongasi 9,9 derajat. (Adm-02A)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *