bspradiopekalongan.com, KOTA – Di tengah hiruk-pikuk perkembangan kota-kota besar di Timur Tengah yang dipenuhi gedung pencakar langit dan populasi padat, terdapat sebuah kota mungil yang sering mencuri perhatian karena ukurannya yang unik. Kota itu bernama Hum.
Meskipun kecil, kota ini menawarkan daya tarik yang tidak biasa dan menjadi simbol keunikan serta sejarah yang patut dikenal lebih luas. Namun, penting diketahui bahwa sebenarnya kota Hum lebih terkenal sebagai kota terkecil di dunia yang terletak di Kroasia, bukan di Timur Tengah. Meski demikian, tulisan ini akan mengeksplorasi kemungkinan keberadaan kota kecil serupa di kawasan Timur Tengah dan bagaimana nilai historis serta budayanya dapat memberi warna tersendiri bagi kawasan tersebut.
Kota Kecil dan Identitas Wilayah
Jika kita meninjau konteks Timur Tengah, kawasan ini sebenarnya lebih dikenal dengan kota-kota tua bersejarah seperti Petra (Yordania), Byblos (Lebanon), atau Yazd (Iran), yang memang kaya akan warisan budaya, namun tidak dikenal karena ukurannya yang kecil. Dalam konteks kota terkecil, tidak ada kota di Timur Tengah yang secara resmi mengklaim gelar seperti Hum di Eropa. Namun bukan berarti kawasan ini tidak memiliki desa atau komunitas kecil dengan ciri khas kota—struktur sosial, administrasi lokal, dan kehidupan komunitas mandiri.
Beberapa permukiman kecil di wilayah gurun seperti Al-Ula (Arab Saudi) atau desa kuno di wilayah pegunungan Oman misalnya, meski secara teknis lebih tepat disebut desa, memiliki tata kota kecil yang bersejarah dan mencerminkan kehidupan perkotaan skala mikro pada masa lalu.
Daya Tarik Kota Kecil di Tengah Kemegahan
Kota kecil seperti “Hum” versi Timur Tengah bisa menjadi cerminan bagaimana masyarakat dapat hidup dalam komunitas yang sederhana, terpadu, dan berorientasi pada nilai-nilai lokal. Kota semacam ini biasanya mempertahankan ciri khas arsitektur lokal, gaya hidup tradisional, dan hubungan sosial yang erat antar warganya. Justru di tengah modernitas yang mengglobal, kota-kota kecil menjadi penyeimbang antara tradisi dan kemajuan.
Wisatawan yang datang ke kota-kota mini atau desa bersejarah di Timur Tengah tidak hanya tertarik pada ukurannya, tetapi juga nilai otentik yang ditawarkan—keramahan penduduk lokal, makanan tradisional, hingga cerita-cerita rakyat yang terus hidup dari generasi ke generasi. Kota seperti ini juga menjadi laboratorium budaya yang mengajarkan tentang ketahanan sosial dan ekologi di tengah alam yang keras seperti gurun.
Simbol Kecil yang Bermakna Besar
Keberadaan kota kecil di Timur Tengah, meskipun tidak selalu terkenal secara global, menunjukkan bahwa kekuatan tidak selalu terletak pada ukuran. Seperti halnya Hum di Kroasia yang menjadi kota terkecil dunia namun memiliki warisan sejarah panjang, kota-kota mini di Timur Tengah menyimpan pelajaran tentang identitas, ketahanan, dan kebijaksanaan lokal. Justru karena ukurannya, kota-kota ini bisa lebih mudah menjaga kelestarian budaya, menghadirkan kedamaian, dan menjadi tujuan wisata budaya yang bernilai tinggi.
Meski belum ada kota di Timur Tengah yang secara resmi menyandang gelar sebagai kota terkecil seperti Hum di Kroasia, wilayah ini menyimpan banyak permukiman kecil yang tak kalah menarik. Kota kecil seperti ini mencerminkan kehidupan yang harmonis, sarat tradisi, dan menjadi simbol penting dalam peta kebudayaan Timur Tengah. Di tengah dunia yang serba besar dan cepat, kota-kota kecil seperti “Hum versi Timur Tengah” mengajarkan bahwa makna dan keindahan bisa ditemukan dalam kesederhanaan. (Adm-03A/NVK)
