bspradiopekalongan.com, KAJEN – Polres Pekalongan menggelar apel kesiapan penanganan bencana Ops Aman Nusa II Polres Pekalongan 2024 di halaman Mapolres, pada Senin 9 Desember 2024) pagi. Apel gelar pasukan yang dipimpin oleh Kapolres Pekalongan AKBP Doni Prakoso Widamanto, S.I.K. dan Dandim 0710 Pekalongan Letkol Inf. Rizky Aditya, S.Sos., M.Han ini diikuti oleh unsur-unsur dari TNI-Polri, BPBD, Pemkab Pekalongan, para relawan, dan stakeholder terkait lainnya.
Kapolres Pekalongan AKBP Doni Prakoso usai kegiatan apel mengatakan, dalam penanganan bencana memerlukan tiga tahap, dimana utamanya adalah melakukan kegiatan sosialisasi dan edukasi terutama kepada masyarakat yang berada di lokasi rawan bencana, kemudian penyiapan personel dan juga sarana prasarana.
Menurutnya, Salah satunya adalah dengan kita melaksanakan kegiatan apel ini dimana apel ini sebagai sarana untuk koordinasi, komunikasi, dan kolaborasi seluruh stakeholder yang terlibat dan juga sebagai sarana pengecekan sarana prasarana yang saat ini sudah tersedia.
Dari hasil pemeriksaan sarana dan prasarana, AKBP Doni mengatakan bahwa sarana cukup lengkap dan berfungsi dengan baik.
Disamping itu, Polres Pekalongan juga telah memetakan kerawanan pada beberapa wilayah di Kabupaten Pekalongan yang terdeteksi cukup rawan bencana, seperti Paninggaran, Lebakbarang, Kandangserang dan Petungkriyono. Serta beberapa lokasi lainnya juga rawan bencana, seperti daerah pesisir rawan banjir.
Kapolres menambahkan, pihaknya telah menyiagakan 100 personel untuk siaga bencana, termasuk personel dari TNI, Pemkab Pekalongan, BPBD dan para relawan.
Sementara itu, Dandim 0710 Pekalongan Letkol Inf Rizky Aditya, S.Sos., M.Han mengimbau, masyarakat di daerah pegunungan untuk mewaspadai bencana longsor, terutama saat intensitas hujan tinggi. Utamanya bagi masyarakat yang rumahnya di lereng bukit. Sedangkan di daerah pesisir untuk mewaspadai banjir karena curah hujan akhir-akhir ini mulai meningkat.
Sementara itu dari ketua DPRD Kabupaten Pekalongan Abdul Munir mengatakan, dari Pemerintah Kabupaten sendiri sudah menganggarkan untuk menghadapi bencana alam. Selain itu, pihaknya juga mendorong masyarakat melalui satgas-satgas ormas keagamaan maupun pemuda semua siap untuk melakukan itu.
Terkait dengan peralatan, Abdul Munir mengungkapkan perlu adanya penambahan sarana dan prasarana dalam menghadapi bencana alam. Kami mengusulkan tambahan chainsaw, perahu, kemudian bego ini kami usahakan agar ada tambahan. Ketika ada bencana, kita tidak siap terus terang, sehingga butuh waktu agak lama. Mudah-mudahan kedepan semuanya bisa kita penuhi. (Adm-01A)