Pondok Darussalam Watucongol Jadi Pusat Pendidikan dan Pengembangan SpiritualPondok Darussalam Watucongol Jadi Pusat Pendidikan dan Pengembangan Spiritual

bspradiopekalongan.com, PESANTREN – Desa gunungpring dikenal sebagai desa wisata religi karena terdapat makam auliya yang tak pernah sepi dari kunjungan para peziarah diantaranya makam Kyai Raden Santri (Penembahan Senopati), KH Dalhar, Kyai Gus Jogo Rekso dan lain sebagainya. Gunungpring merupakan salah satu desa di Kecamatan muntilan kabupaten Magelang. Sesuai namanya di desa tersebut terdapat bukit (gunung) yang banyak ditumbuhi pohon pring (bambu) yang terletak + 1 KM kearah selatan dari pusat kota Muntilan.

Salah satu pesantren yakni Pondok Darussalam Watucongol adalah sebuah pesantren yang terletak di Desa Watucongol, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Sebagai salah satu pesantren yang terkenal di wilayah ini, Pondok Darussalam memiliki peran penting dalam pengembangan pendidikan agama Islam dan pembinaan karakter para santri. Pondok ini tidak hanya fokus pada pendidikan ilmu agama, tetapi juga mendalami pengembangan spiritual dan moral para santri untuk menjadi individu yang berakhlak mulia.

Sejarah Pondok Darussalam Watucongol

Secara pasti belum banyak mengungkap sejarah detil Pondok Pesantren Darussalam Watucongol salah satu pesantren yang tertua di Muntilan, Magelang, yang didirikan pada masa Pangeran Diponegoro oleh kakek Simbah Kyai H. Dalhar Nahrowi yakni Kyai Abdurrauf bin Raden Bagus Kemuning Hasan Tuqo.

Kisah yang masyhur tentang berdirinya Pondok Pesantren Darussalam Watucongol bermulanya bukan pondok pesantren yang formal atau berbentuk lembaga pendidikan tetapi hanya sebatas majlis taklim dan pengajian-pengajian rutin, karena tekanan penjajah belanda pada waktu itu yang melarang berdirinya lembaga pendidikan selain lembaga pendidikan milik Belanda. KH. Dalhar Nahrowi (mbah Dalhar) begitu panggilan akrabnya di masyarakat Magelang, adalah mursyid tarekat Sadziliyah dan menjadi suri teladan di masyarakat sekitarnya. KH. Dalhar, Watucongol, Magelang dikenal sebagai salah satu guru para ulama. Kharisma, akhlak, dan ketinggian ilmunya menjadikan rujukan banyak umat Islam untuk belajar dan mendalami ilmu agama. Simbah kyai H. Dalhar adalah sosok yang disegani sekaligus panutan umat Islam, terutama di Jawa Tengah.

KH. Dalhar lahir dalam lingkungan keluarga santri yang taat. Sang ayah yang bernama kyai Abdurrahman bin kyai Abdurrauf bin kyai Hasan Tuqo.

Adapun nasab kyai Hasan Tuqo sendiri sampai kepada Sunan Amangkurat Mas atau Amangkurat III. Oleh karenanya sebagai keturunan raja, kyai Hasan Tuqo juga mempunyai nama lain yaitu Raden Bagus Kemuning. Pada masa asuhan kyai Abdurrahman bapak KH. Dalhar pesantren ini sempat pindah ke Tempur, tetapi menjelang kyai Abdurrahman wafat pesantren ini dipindah kembali ke Watucongol. Setelah kyai Abdurrahman berpulang, kepemimpinan pesantren beralih ke KH. Dalhar. Sepeninggal kyai Dalhar, pesantren pun dipimpin oleh KH. Ahmad Abdul Haq (mbah Mad Watucongol). Pada tahun 2010 KH. Ahmad Abdul Haq berpulang kemudian kepemimpinan pondok pesantren ini diasuh oleh putra KH. Ahmad Abdul Haq yaitu KH. Aly Qoishor.

Pendidikan di Pondok Darussalam Watucongol

Pendidikan di Pondok Darussalam Watucongol menggabungkan kurikulum tradisional pesantren dengan pendekatan modern. Para santri mempelajari berbagai disiplin ilmu, mulai dari tafsir Al-Qur’an, hadis, fiqh, dan bahasa Arab, hingga ilmu-ilmu lainnya yang mendukung pemahaman agama Islam secara menyeluruh. Selain itu, pesantren ini juga mengajarkan berbagai keterampilan hidup yang berguna dalam kehidupan sehari-hari.

Pondok Darussalam juga memiliki program tahfidz Al-Qur’an yang bertujuan untuk mencetak hafiz dan hafizah, yaitu para penghafal Al-Qur’an yang mampu mengamalkan isi kitab suci dalam kehidupan mereka. Program tahfidz ini menjadi salah satu unggulan di Pondok Darussalam, karena para santri dilatih untuk menghafal Al-Qur’an dengan cara yang sistematis dan menyenangkan.

Seiring berjalannya waktu, Pondok Darussalam Watucongol terus berkembang pesat. Banyak santri yang datang dari berbagai daerah di Indonesia untuk menuntut ilmu di pesantren ini. Meskipun berada di desa yang relatif terpencil, Pondok Darussalam telah berhasil menarik perhatian masyarakat luas karena kualitas pendidikan dan pengajaran yang diberikan.

Peran Pondok Darussalam Watucongol dalam Masyarakat

Salah satu aspek penting dalam pendidikan di Pondok Darussalam Watucongol adalah pembinaan karakter dan spiritual. Para santri tidak hanya diajarkan ilmu agama, tetapi juga diajarkan untuk memperbaiki akhlak dan memperkuat iman mereka. Di pondok ini, para santri diajarkan untuk hidup sederhana, disiplin, dan selalu mengutamakan kebaikan dalam setiap tindakan mereka.

Selain itu, Pondok Darussalam juga memberikan perhatian khusus terhadap pengembangan spiritualitas para santri. Setiap hari, para santri mengikuti rutinitas ibadah yang ketat, seperti shalat berjamaah, dzikir, dan pengajian kitab-kitab kuno. Ini bertujuan untuk mendekatkan diri kepada Allah dan meningkatkan keimanan serta ketakwaan.

Pondok Darussalam tidak hanya menjadi pusat pendidikan agama, tetapi juga berperan aktif dalam kegiatan sosial dan keagamaan di sekitar wilayahnya. Pesantren ini sering mengadakan berbagai kegiatan sosial, seperti pengajian umum, bakti sosial, dan pengajaran bagi masyarakat sekitar. Dengan demikian, Pondok Darussalam menjadi tempat yang tidak hanya memberikan pendidikan bagi santri, tetapi juga berkontribusi dalam pembangunan sosial dan keagamaan di lingkungan sekitar. (Adm-01A))

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *