bspradiopekalongan.com, KOTA PEKALONGAN – Pengasuh Pondok Pesantren se-Kota Pekalongan optimis menjadikan santri sebagai calon pelayan umat dan pesantren menjadi tempat pendidikan terbaik ditengah tantangan kehidupan yang begitu cepat berkembang.
Melalui pertemuan rutin bulanan berupa Naharul Ijtima’ yang digelar Rabithah Ma’ahud Islamiyah Nahdlatul Ulama (RMI NU) Kota Pekalongan di Pon Pes Darul Ihsan Gamer, Pekalongan Timur. Silaturrahmi dan komunikasi antar pengasuh pondok pesantren makin kompak untuk menghapus kesan buruk terhadap pesantren.
Ketua PCNU Kota Pekalongan, KH. Muhtarom dalam sambutanya mengaku senang atas terselenggaranya kegiatan Naharul Ijtima’. Menurutnya, selain silaturrahmi terbangun diantara para Kiai dan Bu Nyai pengasuh pesantren juga menjadi kesempatan untuk bersama-sama membangun cintra dan kualitas pesantren sebagai benteng Nahdlatul Ulama.
Para santri jangan pernah lelah untuk ngaji dan belajar apapun terkait dengan ilmu pengetahuan yang terus mengalami perkembangan. KH. Muhtarom berharap, agar para santri kelak akan menjadi pionir dikehidupan masyarakat. Apalagi jika semakin banyak santri hadir di masyarakat sebagai penentu kebijakan negara, maka NKRI akan menjadi negara yang baldatun, toyyibatun warobun ghofur.
Sementara itu, Ketua RMI NU setempat Gus Ghulamun Halim menambahkan. Kegiatan Naharul Ijtima’ merupakan penyatuan langkah diantara pondok pesantren NU di Kota Pekalongan untuk mengembagkan potensi kepada masyarakat.
Menurut Gus Halim, diera zaman yang mengalami perkembangan begitu pesat. Pesantren harus mampu mengikuti perkembangan agar tidak ketinggalan dengan tetap melestarikan tradisi dan keilmuanya. Semoga, para pengasuh pesantren makin kompak dan makin mapan untuk menghadapi tantangan.
Naharul Ijtima’ sendiri berisi kegiatan tahlil dan do’a bersama, kemudian informasi organisasi dan kajian Ke-NU-an dan Keaswajaan yang disi oleh Ketua LBM NU Kota Pekalongan, KH. Muhlisin, Lc. (Adm-01A)