bspradiopekalongan.com ~ Peringatan hari tani yang jatuh tiap tanggal 24 September, menjadi tonggak sejarah kepedulian terhadap para petani berkaitan dengan hak atas tanah dan masa depan keberlanjutan agraria di Indonesia dari belenggu kesengsaraan.
Tidak terkecuali ratusan petani Kab. Batang dari berbagai elemen, berkumpul di Omah Tani Desa Cempoko Kec. Bandar untuk memperingati hari bersejarah tersebut dengan diskusi agenda perjuangan pada Minggu, (24/09/2023).
Pembina Gerbang Tani, Caswiyono Rusydie Cakrawangsa yang juga Kader Omah Tani Batang dalam acara ruwatan hari tani tersebut mengapresiasi antusias para petani yang luar biasa.
Dalam acara yang rutin digelar tahunan oleh Omah Tani Batang dalam rangka refleksi untuk mempererat gerakan tani yang memiliki mimpi besar yang sedang terus dikawal. Menurut Caswi, hal tersebut menjadi momentum untuk konsolidasi gerakan, memperkuat jalinan dengan bernagai pihak dan memperkokoh soliditas jejaring para petani dalam rangka meneruskan perjuangan untuk memdapatkan hak atas lahan atau tanah dan pengembangan pengelolaanya.
Dikatakan, ada 2 (dua) persoalan yang dirasakan oleh para petani fi Kabupatrn Batang pada saat ini. Pertama soal kepemilikan lagan yang sempit (menjadi) masalah utama para petani, yang butuh solusi dengan distribusi lahan ataupun dengan skema perhutan sosial (pemanfaatan lahan/hutan.
Namun, tidak cukup dengan gerakan reformasi agraria seperti itu. Perlu adanya pendampingan dalam mengrlola lahan produksi maupun budidaya yang dilalukan para petani.
Pertama kepemilikan lahan yang sempit itu menjadi maslah kita lakukan dengan reformasi agraria dengan distribusi lahan dan melalui skema perhutanan sosial.
Tapi tidak cukup setelah petani mendapatkan hak atas lahan atau pemanfaatan lahan hutan misalnya. Kedua, juga dibutuhkan langkah selanjutnya perlu pendampingan untuk mengelola lahan produksi, budidaya dan sejenisnya. Menurut Caswi, para petani harus melakukan konsolidasi dengan bernagai gerakan agar dapat membela para petani.
Sementara itu, Pendiri Omah Tani Batang Handoko menambahkan. Keberpihakan dan pendampingan yang dilakukan Sahabat Caswi terhadap para petani agar semakin kokoh. Patun disyuri dan mendapat perhatian dari semua pihak.
Menurut handoko, Mas Caswi merupakan kader omah tani yang bertugas berkaitan dengan lahan. Bahkan dijelaskanya, dalam masalah advokasi dan persoalan hukum yang ada dikalangan petani merupakan tugas untuk Mas Caswi yang merupakan anak muda dari desa yang melang-lang sampai keluar megeri.
Acara kegiatan hari tani di Omah Tani Batang sendiri, diawali dengan ruwatan (pembagian makanan) dalam bentuk gunungan yang heboh direbut warga dan pendampingan serta diskusi peningkatan kapasitas para petani. (A01-A)