Mengapa Iga menjadi Menu Makanan Favorit yang diminatiMengapa Iga menjadi Menu Makanan Favorit yang diminati

bspradiopekalongan.com, FOOD – Iga merupakan bagian dari daging yang berasal dari tulang rusuk hewan, seperti sapi, kambing, atau babi. Potongan ini terkenal karena memiliki tekstur daging yang lembut, berlemak, dan kaya rasa, menjadikannya salah satu bagian favorit dalam dunia kuliner. Iga bisa diolah dalam berbagai macam cara, mulai dari dibakar, direbus, hingga dipanggang, dan menjadi sajian utama di berbagai masakan tradisional maupun modern. Di balik kelezatannya, iga juga memiliki sejarah panjang dalam dunia kuliner serta manfaat gizi yang tidak bisa diabaikan.

Sejarah Iga dalam Kuliner

Penggunaan iga sebagai bahan makanan sudah dikenal sejak zaman dahulu. Dalam banyak budaya, bagian tulang rusuk dianggap sebagai potongan yang istimewa karena teksturnya yang empuk dan rasa daging yang kuat. Di Timur Tengah, iga sering dimasak dalam bentuk sup atau rebusan bersama rempah-rempah khas. Di Eropa, terutama di wilayah Amerika Serikat, iga berkembang menjadi sajian khas barbeque yang diasap selama berjam-jam untuk menghasilkan cita rasa yang mendalam.

Di Indonesia sendiri, iga sudah lama menjadi bagian dari hidangan tradisional. Salah satu yang paling terkenal adalah sop iga—daging iga sapi yang direbus bersama rempah-rempah seperti cengkeh, kayu manis, bawang putih, dan pala hingga menghasilkan kaldu yang gurih dan harum. Dalam tradisi Betawi, Sunda, dan Jawa, sop iga disajikan sebagai hidangan spesial, terutama pada acara keluarga atau jamuan besar. Belakangan ini, olahan iga seperti iga bakar madu dan iga penyet juga semakin populer di restoran dan rumah makan modern.

Manfaat Iga bagi Kesehatan

Selain enak dan lezat, iga juga menyimpan berbagai manfaat gizi. Berikut adalah beberapa manfaat utama dari konsumsi daging iga:

  1. Sumber Protein Berkualitas Tinggi
    Iga mengandung protein hewani yang lengkap, artinya mengandung semua asam amino esensial yang dibutuhkan tubuh. Protein sangat penting untuk pertumbuhan otot, pemeliharaan jaringan, dan sistem kekebalan tubuh.
  2. Kaya Zat Besi dan Zinc
    Daging iga, terutama dari sapi, kaya akan zat besi heme yang mudah diserap tubuh. Zat besi berperan penting dalam pembentukan sel darah merah dan pencegahan anemia. Zinc atau seng juga penting untuk penyembuhan luka, kesehatan kulit, dan imunitas.
  3. Mengandung Kolagen
    Tulang iga yang direbus dalam waktu lama akan melepaskan kolagen ke dalam kaldu. Kolagen ini bermanfaat untuk kesehatan sendi, kulit, dan sistem pencernaan.
  4. Sumber Energi
    Kandungan lemak pada daging iga dapat menjadi sumber energi. Lemak juga membantu penyerapan vitamin larut lemak seperti vitamin A, D, E, dan K.

Meski begitu, konsumsi iga juga harus disesuaikan dengan kebutuhan. Karena kandungan lemaknya cukup tinggi, konsumsi berlebihan dapat meningkatkan risiko kolesterol tinggi dan penyakit jantung, terutama jika dimasak dengan cara digoreng atau dibakar tanpa pengaturan porsi.

Iga adalah bagian daging yang bukan hanya lezat tetapi juga bernilai historis dan gizi. Dari masa ke masa, iga telah diolah menjadi berbagai masakan khas di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia. Kandungan protein, zat besi, dan kolagen menjadikan iga sebagai sumber nutrisi yang baik, terutama jika diolah dengan tepat. Namun, seperti semua makanan, konsumsi iga harus dilakukan secara bijak agar manfaatnya tetap optimal bagi kesehatan. Dengan memahami sejarah dan manfaatnya, kita bisa lebih menghargai setiap sajian iga yang tersaji di meja makan. (Adm-01A)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *