bspradiopekalongan.com, MASJID – Masjid Lala Mustafa Pasha adalah salah satu ikon sejarah dan budaya yang terletak di kota Famagusta, Siprus. Masjid ini, yang sebelumnya juga dikenal sebagai Katedral St. Nicholas, adalah contoh penting dari percampuran antara arsitektur Gotik Eropa dan pengaruh Ottoman. Dengan sejarah panjang yang mencakup beberapa abad, Masjid Lala Mustafa Pasha tidak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga simbol perubahan sosial, politik, dan budaya yang terjadi di Siprus.
Masjid Lala Mustafa Pasha adalah salah satu contoh paling menarik dari warisan sejarah yang menggabungkan berbagai elemen budaya dan agama di Siprus. Dari katedral Gotik yang megah hingga masjid yang berfungsi hingga saat ini, masjid ini menggambarkan perjalanan panjang dan dinamis dari sebuah bangunan yang mengalami perubahan besar. Sebagai situs yang penuh dengan nilai sejarah, arsitektur, dan spiritualitas, Masjid Lala Mustafa Pasha terus menjadi simbol penting dari identitas dan sejarah Siprus yang kaya dan beragam.
Sejarah dan Asal-usul Masjid Lala Mustafa Pasha
Masjid Lala Mustafa Pasha pada awalnya dibangun sebagai Katedral St. Nicholas oleh para penguasa Latin dari Kerajaan Jerusalem pada abad ke-14, sekitar tahun 1300-an. Namun demikian, Katedral ini dibangun dalam gaya arsitektur Gotik, yang terkenal dengan lengkungan tinggi, jendela besar yang dihiasi kaca patri, dan detail ornamen yang rumit. Katedral St. Nicholas adalah tempat ibadah utama bagi umat Kristen Katolik di Famagusta, yang merupakan pusat perdagangan penting pada masa itu.
Namun, perubahan besar terjadi setelah invasi Ottoman ke Siprus pada tahun 1571. Setelah menguasai pulau tersebut, pasukan Ottoman mengubah Katedral St. Nicholas menjadi masjid sebagai bagian dari kebijakan mereka untuk mengislamkan wilayah yang mereka kuasai. Nama masjid ini kemudian diubah menjadi Masjid Lala Mustafa Pasha, untuk menghormati Lala Mustafa Pasha, seorang jenderal Ottoman yang terlibat dalam penaklukan Siprus.
Arsitektur dan Desain Masjid Lala Mustafa Pasha
Masjid Lala Mustafa Pasha adalah contoh luar biasa dari perpaduan antara dua gaya arsitektur yang sangat berbeda: Gotik Eropa dan elemen desain Islam. Bangunan ini masih mempertahankan banyak ciri khas katedral Gotik, seperti jendela besar dengan kaca patri yang indah, langit-langit yang tinggi, dan struktur yang megah. Meskipun telah diubah menjadi masjid, banyak unsur arsitektur asli tetap dipertahankan, memberikan kesan bahwa masjid ini adalah warisan budaya yang kaya dari masa lalu.
Salah satu fitur menonjol dari masjid ini adalah menara yang menjulang tinggi. Menara ini, yang dulunya digunakan untuk menara lonceng, kini berfungsi sebagai menara untuk adzan, panggilan untuk salat bagi umat Muslim. Keindahan arsitektur Gotik terlihat jelas di bagian depan masjid, dengan lengkungan-lengkungan besar dan ornamen yang memukau, yang menambah kesan megah dan monumental dari bangunan ini.
Interior masjid juga mencerminkan perubahan fungsional yang terjadi. Di dalam masjid, pengaruh desain Islam terlihat jelas, seperti penggunaan mihrab (tempat untuk imam memimpin salat) dan mimbar (tempat untuk khutbah). Meskipun banyak hiasan Gotik yang tetap ada, ruang ibadah diubah untuk memenuhi kebutuhan umat Muslim dalam beribadah. Salah satu ciri khas yang menonjol di dalam masjid adalah lantai yang tertutup karpet, sesuai dengan tradisi masjid di dunia Islam.
Peran Masjid Lala Mustafa Pasha dalam Kehidupan Masyarakat
Masjid Lala Mustafa Pasha bukan hanya tempat ibadah, tetapi juga merupakan simbol penting dari percampuran antara dua budaya besar yang berbeda: Eropa Katolik dan dunia Islam. Sebagai situs sejarah, masjid ini menjadi daya tarik utama bagi para wisatawan yang ingin mempelajari lebih lanjut tentang sejarah Siprus, baik itu dalam konteks kolonial Latin maupun masa kekuasaan Ottoman.
Di samping itu, masjid ini juga berfungsi sebagai tempat berkumpul bagi umat Muslim di Famagusta dan sekitarnya. Dalam kehidupan sehari-hari, masjid ini menjadi pusat spiritual dan sosial yang penting bagi komunitas Muslim setempat, serta tempat untuk merayakan hari-hari besar Islam seperti Idul Fitri dan Idul Adha.
Masjid Lala Mustafa Pasha dan Hubungan Antaragama
Karena sejarahnya yang panjang dan perubahan fungsinya, Masjid Lala Mustafa Pasha juga menjadi simbol dari keragaman agama dan budaya di Siprus. Di satu sisi, bangunan ini mengingatkan kita akan masa kejayaan Kekristenan di Famagusta, sementara di sisi lain, ia mencerminkan pengaruh dan keberadaan Islam di pulau tersebut setelah penaklukan Ottoman.
Kehadiran masjid ini menunjukkan bagaimana sejarah panjang dan kompleks di Siprus telah membentuk identitas budaya dan agama masyarakatnya. Meskipun saat ini menjadi masjid, banyak penduduk setempat, baik yang Muslim maupun yang Kristen, menganggapnya sebagai warisan budaya yang harus dilestarikan, mengingat betapa pentingnya situs ini dalam sejarah pulau tersebut. (Adm-01A)
