bspradiopekalongan.com, KOTA PEKALONGAN – Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tahun 2024 telah memilih pemimpin-pemimpin baru di berbagai daerah, termasuk di Kota Pekalongan menghasilkan pemimpin baru yang menyimpan harapan besar dari warga masyarakat. Rencananya, pelantikan kepala derah hasil Pilkada 2024 akan dilakukan secara serentak oleh Presiden RI Prabowo Subianto, pada 20 Februari 2025.
Berbagai harapan yang menantikan komitmen kepala daerah agar dapat membawa perubahan yang lebih baik yang berfokus pada pemberdayaan masyarakat, keadilan sosial, dan keberlanjutan pembangunan, menjadi tema diskusi Rutinan Pitulasan IKA PMII Kota Pekalongan sebagai organisasi pergerakan pada Senin malam, 17 Februari 2025.
Dalam diskusi pitulasan yang bertema “Membaca arah gerakkan kepemimpinan daerah” berjalan sangat dinamis. Ketua IKA PMII setempat, Izul Choirot mengatakan. “Diskusi ini sungguh yang sangat menarik, para sahabat IKA PMII saling saling bersahutan menyampaikan pendapatnya masing-masing menargetkan harapan dibalik kepemimpinan daerah yang baru,” ujarnya.
IKA PMII sebagai organisasi pergerakan yang selama ini aktif mengawal berbagai isu sosial, politik, dan ekonomi, memiliki ekspektasi tinggi terhadap pemimpin yang terpilih untuk memberikan perhatian yang lebih besar pada aspirasi rakyat ditengah kondisi sosial-ekonomi yang semakin tidak menentu. Sehingga perjalanan demokrasi sebagai amanah reformasi tambah tahun harus menjadikan bertambahnya idealitas, bukan sebaliknya demokrasi yang tidak mementingkan modal intelektual, jaringan dan ideologi tetapi yang menjadi faktor penentu adalah modal kapital.
Menurut Izul, ada beberapa catatan penting dalam diskusi pitulasan IKA PMII Kota Pekalongan terhadap Pilkada 2024 yang berjalan sangat “brutal”. “Harapan besar tertuju kepada kepala daerah yang akan dilantik agar tidak menjadikan visi dan misinya sebagai pajangan (hiasan), melainkan masyarakat butuh terhadap realisasi dari janji-janji kampanye yang pro rakyat tanpa diskriminasi,” terangnya.
Izul Choirot, Ketua IKA PMII yang juga merupakan seorang Guru berharap agar rekonsiliasi politik harus dilakukan agar turcipta kontestasi politik itu bukan hanya sekedar panggung pragmatisme politik untuk merebut kekuasaan, melainkan panggung pendidikan politik bagi masyarakat. “Segala ketegangan politik akibat perbedaan pandangan, pilihan, cara pikir, perbedaan ide, gagasan dan perbedaan kepentingan harus mendapat kesempatan pertama bagi pemimpin terpilih untuk menyelesaikanya,” pungkas izul.
Pemilu dan Pilkada yang menjadi produk demokrasi 5 (lima) tahunan sebagai potret perjalanan demokrasi direpublik ini menjadi tanggung jawab semua. Menurut Izul, “IKA PMII menuntut agar terwujudnya suistanibility (berkesinambungan) dari setiap pesta demokrasi berlangsung agar tidak terjadi egosentris kepentingan kepemimpinan agar tidak ada cerita pemimpin baru meninggalkan produk pemimpin sebelumnya dan memunculkan produk baru sama sekali unsur manfaat dan dampak berkepanjangannya tidak difikirkan.
Kepemimpinan atau kekuasaan daerah itu bukan hanya sekedar kesempatan untuk dikenal berkuasa, melainkan sebuah kesempatan terbaik untuk melakukan pengabdian membangun masyarakat dan menjadi pelayan rakyat. Sehingga menurut Izul, “pemimpin daerah baru betul-betul memahami kekuasaan itu tidak hanya sekedar menjalankan posisi jabatan tertentu. Namun pemimpin masyarakat itu sebenarnya representasi dari kepercayaan yang diberkan tuhan.” jelasnya.
Izul berharap agar rekonsiliasi politik harus dilakukan agar turcipta kontestasi politik itu bukan hanya sekedar panggung pragmatisme politik untuk merebut kekuasaan, melainkan panggung pendidikan politik bagi masyarakat. “Segala ketegangan politik akibat perbedaan pandangan, pilihan, cara pikir, perbedaan ide, gagasan dan perbedaan kepentingan harus mendapat kesempatan pertama bagi pemimpin terpilih untuk menyelesaikanya,” pungkas izul.
Pemimpin daerah baru, diharapkan dapat menciptakan iklim pemerintahan yang lebih terbuka, bersih, dan demokratis. Dengan integritas, kerja keras, dan komitmen untuk melayani, kepala daerah terpilih dapat menjadi simbol harapan dan inspirasi bagi masyarakat dalam membangun daerah yang lebih baik di masa depan. (Adm-01A)
