Darurat Moral Remaja dan Faktor yang MempengaruhinyaDarurat Moral Remaja dan Faktor yang Mempengaruhinya

bspradiopekalongan.com, KOTA PEKALONGAN – Kajian rutin parenting integratif kitab Tarbiyatul Aulad Fil Islam Lembaga Ketahanan Keluarga Nahdlatul Ulama (LKKNU) Kota Pekalongan, kembali digelar dengan tema Darurat Moral Remaja: Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kenakalan Remaja (Perspektif Islam dan Psikologi) di Masjid Agung Al Jami’ Pekalongan, pada Ahad, 26 Meu 2024.

Dengan narasumber Wakil Ketua PCNU Kota Pekalongan Habib Hasyim Basyaiban dan Sekretaris LKKNU setrmpat M. Maulana Fikri, M.Psi. Kajian moral remaja disuguhkan dari dua perpestif, yakni Islam klasik berbasis Kitab Kuning dan Tinjauan Psikologi.

Menurut Habib Hasyim, bahwa Kitab Trabiyatul Aulad fil Islam menjelaskan beberapa atau faktor yang menyebabkan terjadinya kenaklaan pada remaja. Dalam Kitab tersebut, habib hasyim menjelaskan, faktor ketidakharmonisan orang tua, perceraian orang tua dan orang tua yang abai dalam pengasuhan meruoakan faktor utama penyebab moralitas remaja.

Selain itu menurut keterangan Habib Hasyim, faktor lainya seperti nontonan pornografi, dan banyaknya waktu luang anak menambah moralitas anak nakal semakin kuat.

Disinilah menurut Habib Hasyim menegaskan hal yang perlu menjadi perhatian orang tua. Jangan sampai ada di orang tua yang cekcok di depan anaknya, melakukan KDRT disaksikan anak, orang tua harus banyak belajar dari Nabi Muhammad SAW ketika menghadapi istri yang merajuk dengan tidak merajuk, dll.

Ikhtiar batin selain ikhtiar lahir dalam mendidik anak harus dilakukan. Setelah ke Psikolog, parenting telah diperbaharui, selanjutnya tirakat, sabar dan terus mendoakan anak.

Sementara itu, dalam perspektif psikologi, Muhamad Fikri Maulana, M.Psi menambahkan bahwa akar masalah kenakalan remaja bermula dari kondisi keluarga dan lingkungan.

Menurut Fikri, jika lingkungan keluarga baik, pengasuhannya positif, saling gas – rem antar pasangan ketika cekcok, ayah – bunda yang hangat ke anak, ada goldem time atau waktu berharga bersama anak untuk diskusi atau bercerita dll maka anak akan akan nyaman di rumah dan pastinya tidak sering kelayapan di luar sehingga lingkungan atau pertemanan anak dapat terkontrol.

Lebih lanjut Fikri menambahkan, kajian ini diharapkan mampu memberikan edukasi dan sebagai langkah preventif khususnya bagi warga NU di Kota Pekalongan dalam menghadapi problem-problem anak atau remaja dan menciptakan keluarga maslahat, apalagi Pemerintah mempunyai visi misi mencetak generasi unggul menuju Indonesia Emas 2045 dan PCNU Kota Pekalongan berkomitmen untuk turut berperan aktif dalam menyukseskan visi misi tersebut. (Adm-01A)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *