Budidaya Ikan Lele : Cara Memberi Makan Agar Ikan Lele BerkualitasBudidaya Ikan Lele : Cara Memberi Makan Agar Ikan Lele Berkualitas

bspradiopekalongan.com, USAHA – Budidaya ikan lele merupakan salah satu usaha ternak yang menjanjikan di Indonesia. Selain karena permintaan pasar yang tinggi, ikan lele juga tergolong mudah dipelihara dan memiliki tingkat pertumbuhan yang cepat. Namun, agar hasil budidaya lele menghasilkan panen yang berkualitas, tidak cukup hanya dengan menyediakan kolam dan benih yang baik. Salah satu faktor paling penting dalam budidaya lele adalah pemberian pakan yang tepat. Cara memberi makan ikan lele yang benar akan sangat menentukan pertumbuhan, kesehatan, dan kualitas hasil panen.

Pentingnya Pakan dalam Budidaya Ikan Lele
Pakan merupakan sumber utama energi dan nutrisi bagi ikan lele. Pemberian pakan yang tepat akan mendukung pertumbuhan optimal, memperkuat daya tahan tubuh terhadap penyakit, serta meningkatkan efisiensi produksi. Sebaliknya, kesalahan dalam pemberian pakan bisa menyebabkan pertumbuhan lambat, kematian, hingga pencemaran air yang berakibat pada kerugian usaha.

Secara umum, pakan ikan lele dibedakan menjadi dua jenis, yaitu pakan alami dan pakan buatan. Pakan alami seperti plankton, cacing, dan serangga biasanya hanya cukup untuk benih ikan atau sebagai pakan tambahan. Untuk pembesaran, pakan buatan seperti pelet lebih banyak digunakan karena kandungan nutrisinya terkontrol.

Jenis Pakan Lele yang Direkomendasikan

Pelet merupakan pakan utama dalam budidaya lele. Pelet yang baik biasanya mengandung protein minimal 30%, lemak, karbohidrat, serta vitamin dan mineral yang cukup. Ada dua jenis pelet utama yang umum digunakan:

Pelet apung: Mengapung di permukaan air sehingga memudahkan peternak mengontrol jumlah pakan yang dimakan ikan. Cocok untuk fase awal (ukuran benih sampai 10 cm).

Pelet tenggelam: Tenggelam ke dasar kolam dan lebih ekonomis. Umumnya digunakan untuk lele yang sudah lebih besar.

Selain pakan komersial, peternak juga bisa membuat pakan alternatif dari bahan-bahan lokal seperti limbah peternakan, dedak, ampas tahu, atau ikan rucah. Pakan ini harus diolah dan dicampur dengan nutrisi tambahan agar memenuhi kebutuhan gizi ikan.

Waktu dan Frekuensi Pemberian Pakan

Memberi makan ikan lele harus dilakukan secara teratur dan konsisten. Frekuensi pemberian pakan sangat bergantung pada umur dan ukuran ikan:

Benih ikan lele (1–3 minggu): Diberi makan 3–4 kali sehari dalam jumlah kecil.

Ikan remaja (di atas 1 bulan): 2–3 kali sehari.

Lele dewasa menjelang panen: 1–2 kali sehari.

Pemberian pakan sebaiknya dilakukan pada pagi hari (sekitar pukul 7–9) dan sore hari (pukul 4–6). Hindari memberi makan di siang hari saat suhu terlalu panas, karena ikan menjadi kurang aktif dan pakan berisiko tidak termakan.

Cara Memberi Pakan yang Efisien

Berikut beberapa tips praktis dalam memberi makan ikan lele agar hasil ternak optimal:

  1. Tebar pakan secara merata
    Sebarkan pakan ke seluruh permukaan kolam secara merata agar semua ikan mendapatkan bagian. Hindari menumpuk pakan di satu titik karena bisa menyebabkan ikan saling berebut dan melukai satu sama lain.
  2. Perhatikan nafsu makan ikan
    Berikan pakan sedikit demi sedikit sambil mengamati respons ikan. Jika pakan sudah tidak dimakan lagi dalam waktu 10–15 menit, sebaiknya dihentikan. Ini mencegah kelebihan pakan yang bisa mencemari air.
  3. Gunakan metode adlibitum
    Metode ini berarti memberi makan ikan sebanyak yang mereka butuhkan, tanpa berlebihan. Meskipun terlihat sepele, pengamatan harian sangat penting agar efisien dan tidak mubazir.
  4. Cek kualitas air secara berkala
    Pemberian pakan yang berlebihan bisa menyebabkan sisa pakan menumpuk dan menurunkan kualitas air, yang berisiko memicu penyakit. Oleh karena itu, kebersihan kolam dan sirkulasi air harus dijaga dengan baik.

Pemberian Suplemen atau Fermentasi Pakan

Untuk meningkatkan pertumbuhan dan memperkuat sistem imun ikan, beberapa peternak menambahkan suplemen seperti vitamin, probiotik, atau bahkan ramuan herbal ke dalam pakan. Selain itu, pakan fermentasi juga banyak digunakan untuk meningkatkan daya cerna dan efisiensi pakan.

Fermentasi pakan dilakukan dengan mencampurkan bahan organik seperti dedak, ampas tahu, dan ragi tempe atau EM4, lalu disimpan selama beberapa hari. Pakan ini lebih hemat biaya dan membantu meningkatkan produktivitas peternakan.

Pemberian pakan yang tepat merupakan kunci utama dalam budidaya ikan lele yang sukses. Tidak hanya soal kuantitas, tetapi juga kualitas pakan, cara pemberian, waktu yang tepat, dan pemantauan rutin menjadi bagian penting dalam menciptakan hasil ternak yang sehat dan berkualitas. Dengan manajemen pemberian pakan yang baik, peternak dapat memaksimalkan pertumbuhan ikan lele, meningkatkan hasil panen, serta menjaga keberlanjutan usaha budidaya lele. (Adm-01A)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *