Berpikir Jernih Kunci untuk Menghadapi Tantangan HidupBerpikir Jernih Kunci untuk Menghadapi Tantangan Hidup

bspradiopekalongan.com, AKHLAK – Pikiran jernih adalah keadaan mental yang memungkinkan seseorang untuk berpikir dengan jelas, objektif, dan rasional. Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering dihadapkan pada situasi yang kompleks dan penuh tekanan. Untuk dapat mengambil keputusan yang tepat dan bijak, kita memerlukan pikiran yang bebas dari kebingungan dan emosi yang berlebihan.

Menjaga pikiran agar tetap jernih bukanlah hal yang mudah. Berbagai faktor seperti stres, kecemasan, atau kekhawatiran dapat mengaburkan cara berpikir kita. Namun, ada beberapa cara untuk melatih dan menjaga pikiran tetap jernih. Salah satunya adalah dengan meditasi. Melalui meditasi, kita dapat menenangkan pikiran dan membantu tubuh serta pikiran untuk lebih fokus. Selain itu, tidur yang cukup dan olahraga juga berperan penting dalam menjaga keseimbangan emosional dan mental.

Selain itu, penting untuk memiliki pola pikir yang positif dan terbuka. Ketika kita menerima kenyataan dengan lapang dada, kita lebih mudah untuk melihat solusi daripada terjebak dalam masalah. Berpikir jernih juga berarti mampu memisahkan perasaan dari logika dalam mengambil keputusan, sehingga kita dapat menilai situasi dengan adil dan tidak terbawa emosi.

Dengan pikiran yang jernih, kita dapat menghadapi tantangan hidup dengan lebih baik, membuat keputusan yang lebih bijaksana, dan menjaga kesehatan mental. Pikiran yang jernih adalah pondasi untuk hidup yang lebih tenang dan terarah.

Pikiran Jernih Menjauhkan Dosa

Dalam Kitab Nasoihul Ibad dikatan: Barangsiapa meninggalkan dosa-dosa, niscaya lembutlah hatinya, dan barangsiapa meninggalkan perkara yang haram dan makan makanan yang halal, maka jernihlah pikirannya.

Hati yang lembut adalah yang dengan tulus menerima nasihat agama dan mematuhinya, serta melaksanakan dengan khusyuk. Pikiran yang jernih ialah dengan cemerlang mampu memikirkan ciptaan Allah, dengan meyakini bahwa Allah swt. itu Maha Kuasa, di antaranya membangkitkan kembali manusia setelah mati nanti.

Keyakinan tersebut dapat diperoleh dengan merenungkan melalui pikiran dan akal, bahwa sesungguhnya Allah menciptakan manusia bermula dari setetes air mani yang menyatu di dalam rahim, berubah menjadi segumpal darah, kemudian menjadi daging, tulang, otot, saraf sampai terbentuknya telinga, mata serta anggota badan lainnya. Selain itu Allah juga memudahkan janin keluar dari rahim, serta memberitahukan bagaimana menyusui bayi. Bayi yang baru lahir belum memiliki gigi, atas kuasa Allah swt. ditumbuhkan dan ditanggalkan gigi-giginya ketika berumur tujuh tahun, kemudian ditumbuhkan lagi pada waktu yang lain.

Allah swt. menjadikan keadaan manusia berubah dari kecil menjadi dewasa, kemudian tua dan dari sehat menjadi sakit. Dia menjadikan pula semua makhluknya tidur dan bangun setiap hari, rambut dan kuku rontok, kemudian tumbuh kembali. Malam dan siang silih berganti melalui perubahan peredaran matahari dan bulan, yang kesemuanya datang dan pergi silih berganti pula. Setiap bulan terbenam dan timbul ‘dengan sempurna. Ketika terjadi gerhana sinar matahari hilang. Dari tanah yang basah Allah menyuburkan tanaman.

Berdasarkan itu semua, maka jelaslah, bahwa Yang Maha Kuasa atas semua itu adalah Allah swt. yang mampu menghidupkan semua yang telah mati, setelah mereka rusak di alam kubur. Oleh sebab itu, wajib bagi hamba Allah memperbanyak tafakur untuk menambah kuat keyakinan-nya tentang adanya kebangkitan setelah mati. Selain itu, harus pula mengakui adanya kebangkitan serta perhitungan seluruh perbuatannya selama di dunia. Jadi, sesuai dengan kekuatan imannya, niscaya akan timbul semangat dan kesungguhan-untuk menjunjung tinggi perintah Allah dan menyingkiri larangan-Nya. (Adm-01A)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *