BSPRADIOPEKALONGAN.COM, Kota Pekalongan – Pemerintah Kota Pekalongan melalui Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappeda) bekerjasama dengan Kemitraan Australia Indonesia (AIHSP) melaksanakan kegiatan Lokakarya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Hewan Prioritas Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) serta Lumpy Skin Disease (LSD) Berbasis Gender dan Sosial Inklusi Kota Pekalongan Tahun 2023 selama 2 hari, 26-27 Juli 2023. Meski saat ini kasus PMK dan LSD di Kota Batik telah nihil (zero case) namun hal ini tetap harus dicegah dan menjadi kewaspadaan bersama.

Wakil Walikota Pekalongan, Salahudin menyampaikan bahwa, selama ini sosialisasi pencegahan dan pengendalian PMK dan LSD telah dilakukan oleh Pemkot Pekalongan dengan sasaran masyarakat umum terutama para petani dan peternak serta diperluas ke komponen lainnya berbasis gender dan sosial inklusi (penyandang disabilitas, organisasi wanita, ibu rumah tangga, dan lain-lain).

Pihaknya berharap, dengan kegiatan selama dua hari ini, masyarakat bisa semakin paham cara mencegah penyakit hewan baik yang menular maupun tidak menular ke manusia. Selain itu, pihaknya juga menginginkan agar OPD terkait, dalam hal ini Dinas Pertanian dan Pangan (Dinperpa) bisa melibatkan peran masyarakat berbasis gender dan sosial inklusi untuk turut menerima dan menyebarluaskan informasi ini ke komponen masyarakat lainnya maupun dilibatkan dalam pembentukan SK tim Satgas Pencegahan dan Pengendalian PMK dan LSD.

Sementara itu, Kepala Bappeda Kota Pekalongan, Cayekti Widigdo melalui Kepala Bidang Pemerintahan dan Pembangunan Manusia Bappeda setempat, Indah Budiarti menjelaskan, adapun maksud dan tujuan kegiatan lokakarya ini di antaranya memperkenalkan penyakit hewan PMK dan LSD, serta mengajak unsur OPD, TP- PKK, disabilitas dan semuanya untuk bergerak bersama menangani dan mencegah serta mengendalikan penyakit hewan ternak. (Adm-A01)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *