Sejarah Panjang Masjid Cordoba Corong Islam Menguasai EropaSejarah Panjang Masjid Cordoba Corong Islam Menguasai Eropa

bspradiopekalongan.com, MASJID – Masjid Agung Córdoba, yang dikenal juga dengan nama Mezquita-Catedral de Córdoba, merupakan salah satu monumen paling ikonik di Spanyol dan menjadi simbol perpaduan antara kebudayaan Islam dan Kristen.

Terletak di kota Córdoba, Andalusia, masjid ini memiliki sejarah panjang yang mencerminkan peralihan berbagai kekuatan politik dan agama di semenanjung Iberia. Sebagai sebuah situs warisan dunia UNESCO, Masjid Córdoba tidak hanya merupakan karya arsitektur yang megah, tetapi juga sebuah saksi bisu dari sejarah yang penuh gejolak, yang melibatkan kebudayaan Islam, Kristen, dan Yahudi.

Awal Pembangunan Masjid Córdoba

Sejarah pembangunan Masjid Córdoba dimulai pada abad ke-8, setelah penaklukan wilayah Hispania oleh Muslim yang dipimpin oleh Tariq ibn Ziyad pada tahun 711 M. Setelah penaklukan ini, sebagian besar wilayah Iberia berada di bawah kekuasaan Dinasti Umayyah dari Damaskus. Córdoba menjadi ibu kota dari Al-Andalus, wilayah Muslim yang meliputi hampir seluruh Spanyol modern dan Portugal. Pada saat itu, Córdoba berkembang menjadi pusat kebudayaan, pendidikan, dan perdagangan di Eropa.

Masjid Córdoba dibangun di atas situs sebuah gereja Kristen Visigothik yang sebelumnya berdiri di tempat tersebut. Pada tahun 784 M, Abdul Rahman al-Dakhil, emir pertama dari Al-Andalus, memerintahkan pembangunan masjid besar ini untuk menjadi pusat ibadah bagi umat Muslim di Córdoba. Pembangunan masjid ini dimulai dengan perluasan gereja lama yang kemudian diubah menjadi masjid.

Perkembangan dan Ekspansi Masjid

Masjid Córdoba mengalami beberapa kali perluasan seiring dengan perkembangan politik dan ekonomi wilayah Al-Andalus. Peningkatan kekayaan dan stabilitas di bawah dinasti Umayyah mendorong pemerintah untuk memperluas masjid ini. Beberapa penguasa Al-Andalus berikutnya, seperti Al-Hakam II pada abad ke-10, melakukan perluasan besar-besaran yang mencakup penambahan ruang sholat yang lebih luas serta peningkatan kualitas arsitektur.

Pembangunan utama pada masa Al-Hakam II (961-976 M) mengubah masjid ini menjadi salah satu masjid terbesar di dunia pada zamannya. Pada masa ini, lengkungan berwarna merah dan putih yang khas pada kolom-kolom masjid, serta kubah-kubah yang megah, menambah kemegahan dan keindahan bangunan. Lebih dari 500 kolom marmer yang indah dan lengkungan yang bergaya Bizantium serta Persia menghiasi ruang utama masjid. Masjid Córdoba pada saat itu memiliki kapasitas untuk menampung sekitar 24.000 jamaah, menjadikannya salah satu masjid terbesar di dunia Islam pada abad pertengahan.

Selain menjadi tempat ibadah, masjid ini juga menjadi pusat intelektual dan kebudayaan. Di sekitar masjid terdapat perpustakaan besar yang menyimpan ribuan buku dan manuskrip ilmiah. Córdoba menjadi salah satu pusat pemikiran dan pengetahuan dunia, dengan banyak ilmuwan Muslim yang berkontribusi di bidang filsafat, matematika, astronomi, dan kedokteran.

Peralihan Kekuasaan dan Konversi ke Gereja Katolik

Pada tahun 1236, setelah penaklukan kembali Córdoba oleh pasukan Kristen yang dipimpin oleh Fernando III dari Castile, masjid ini dipindahkan fungsi utamanya menjadi gereja Katolik. Hal ini merupakan bagian dari Reconquista, upaya panjang Kristen untuk merebut kembali wilayah-wilayah yang sebelumnya dikuasai oleh Muslim di semenanjung Iberia. Setelah penaklukan, sebagian besar masjid di Al-Andalus, termasuk Masjid Córdoba, diubah menjadi gereja.

Namun, alih fungsi ini tidak menghancurkan sepenuhnya keindahan dan struktur masjid yang telah dibangun. Sebaliknya, beberapa perubahan dilakukan untuk mengubah interior masjid sesuai dengan fungsi gereja, tetapi banyak elemen arsitektur asli yang tetap dipertahankan. Salah satu perubahan terbesar adalah pembangunan sebuah katedral Gotik di tengah-tengah ruang sholat utama masjid pada abad ke-16, yang sering kali disebut sebagai “katedral di dalam masjid.”

Meskipun ada perubahan-perubahan besar dalam struktur masjid, seperti penambahan altar dan kapel, banyak pengunjung masih bisa melihat elemen-elemen arsitektur Islam yang sangat kuat, seperti lengkungan-lengkungan besar dan kolom-kolom marmer yang menjadi ciri khas Masjid Córdoba. Bahkan, interior masjid dengan berbagai kolom dan lengkungan yang membentuk ruang sholat utama masih dianggap sebagai salah satu contoh terbaik arsitektur Islam di dunia.

Masjid Córdoba di Zaman Modern

Masjid Córdoba atau Mezquita-Catedral sekarang menjadi salah satu situs bersejarah paling penting di Spanyol dan di dunia. Bangunan ini menarik perhatian banyak wisatawan dan menjadi pusat studi sejarah dan arsitektur. Keindahan dan kekayaan sejarahnya menjadikannya sebagai simbol pertemuan antara berbagai budaya, khususnya antara Islam dan Kristen.

Sebagai bagian dari warisan dunia UNESCO, Masjid Córdoba dilestarikan untuk generasi mendatang, dan meskipun fungsinya sekarang sebagai gereja, banyak pihak yang terus memperjuangkan pengakuan terhadap nilai-nilai sejarah dan kebudayaan Islam yang terkandung di dalamnya. Meskipun ada beberapa kontroversi terkait pemeliharaan situs ini dan statusnya sebagai tempat ibadah Kristen, bangunan ini tetap menjadi tempat yang mengingatkan kita pada kemegahan masa kejayaan Al-Andalus dan pertemuan antaragama dan budaya.

Simbol Perpaduan Budaya

Masjid Córdoba adalah contoh luar biasa dari perpaduan antara seni, ilmu pengetahuan, dan agama yang pernah ada dalam peradaban Islam. Arsitektur masjid ini tidak hanya mencerminkan kemajuan teknologi dan seni yang dicapai oleh masyarakat Muslim pada abad pertengahan, tetapi juga menunjukkan penghargaan terhadap keberagaman budaya. Dari segi arsitektur, masjid ini menggabungkan berbagai gaya, mulai dari gaya Roma dan Bizantium, hingga elemen-elemen khas arsitektur Islam yang diadaptasi dengan konteks lokal.

Selain itu, Masjid Córdoba juga mencerminkan kehidupan multikultural yang pernah ada di Al-Andalus, di mana umat Muslim, Kristen, dan Yahudi hidup berdampingan dan berinteraksi dalam berbagai bidang, seperti ilmu pengetahuan, seni, dan perdagangan.

Masjid Córdoba adalah saksi sejarah yang luar biasa dari masa kejayaan peradaban Islam di Eropa. Sejak didirikan pada abad ke-8 oleh Al-Rahman al-Dakhil, masjid ini telah menjadi pusat ibadah, ilmu pengetahuan, dan kebudayaan. Dengan peralihan dari masjid menjadi gereja pada abad ke-13, Masjid Córdoba tetap mempertahankan banyak elemen arsitektur Islam yang menjadikannya sebagai salah satu monumen paling menakjubkan di dunia. Sebagai warisan dunia yang dihormati, Masjid Córdoba terus menjadi simbol perpaduan budaya, toleransi, dan kejayaan peradaban yang saling berinteraksi. (Adm-01A)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *