bspradiopekalongan.com, – SEKSUAL – Oral seks adalah praktik seksual yang cukup umum dilakukan dalam hubungan intim, baik oleh pasangan heteroseksual maupun homoseksual. Meskipun oral seks sering dianggap lebih aman dibandingkan dengan hubungan seksual vaginal atau anal dalam hal risiko kehamilan atau penularan penyakit menular seksual (PMS), tetap ada beberapa risiko kesehatan yang perlu diperhatikan.
Penyakit Menular Seksual (PMS)
Oral seks, meskipun terlihat lebih aman, tetap membawa risiko penularan beberapa penyakit menular seksual (PMS). Beberapa penyakit yang bisa ditularkan melalui oral seks antara lain:
Herpes Simpleks (HSV-1 dan HSV-2): Virus ini dapat menular melalui kontak langsung dengan luka atau cairan tubuh yang terinfeksi. Herpes oral (disebabkan oleh HSV-1) bisa menular ke area genital melalui oral seks, dan sebaliknya.
Papillomavirus Manusia (HPV): HPV adalah salah satu penyebab kanker tenggorokan dan kanker mulut. Meskipun vaksin HPV dapat melindungi dari beberapa jenis virus ini, HPV tetap dapat ditularkan melalui oral seks, baik pada pria maupun wanita.
Gonore: Gonore bisa menyebar ke tenggorokan (gonore faring) jika ada kontak oral dengan area genital yang terinfeksi. Gejalanya bisa ringan atau tidak ada gejala sama sekali.
Sifilis: Sifilis dapat ditularkan melalui kontak langsung dengan luka terbuka pada alat kelamin, anus, atau mulut. Penyakit ini memiliki beberapa tahap, dan tahap awalnya berupa luka yang tidak sakit (chancre), yang bisa ditemukan di area genital atau mulut.
HIV: Meskipun penularan HIV melalui oral seks jauh lebih rendah dibandingkan dengan hubungan seksual vaginal atau anal, virus ini masih dapat ditularkan melalui kontak dengan darah atau cairan tubuh yang terinfeksi, terutama jika ada luka atau luka terbuka di mulut atau gusi.
Hepatitis B dan C: Meski lebih jarang, hepatitis B juga bisa ditularkan melalui oral seks, terutama jika ada kontak dengan darah atau cairan tubuh yang terinfeksi.
Infeksi Jamur dan Bakteri
Selain PMS, oral seks juga bisa menyebabkan infeksi jamur atau bakteri. Misalnya, infeksi jamur pada area mulut atau genital yang disebabkan oleh Candida atau bakteri seperti E. coli. Kondisi ini bisa menyebabkan rasa terbakar, gatal, dan iritasi pada area yang terinfeksi.
Kontaminasi dengan Bahan Kimia atau Zat Berbahaya
Jika pasangan Anda mengonsumsi obat-obatan tertentu atau memiliki kebiasaan merokok atau minum alkohol, bahan kimia berbahaya dalam cairan tubuh mereka bisa terbawa melalui oral seks. Ini termasuk nikotin, alkohol, atau obat-obatan yang dapat merusak sel-sel tubuh dan mempengaruhi kesehatan secara keseluruhan.
Kesehatan Gigi dan Mulut
Kesehatan mulut sangat penting dalam meminimalkan risiko saat melakukan oral seks. Infeksi gusi, gigi berlubang, atau luka di mulut bisa meningkatkan kemungkinan terjadinya penularan penyakit, karena luka tersebut dapat menjadi saluran bagi virus atau bakteri untuk masuk ke dalam tubuh.
Oral seks mungkin terlihat lebih aman dibandingkan dengan hubungan seksual lainnya, namun tetap ada risiko penularan penyakit menular seksual dan infeksi lainnya. Untuk itu, penting bagi pasangan untuk tetap waspada dan menjaga kebersihan serta kesehatan tubuh masing-masing. Menggunakan pelindung, menjaga kebersihan, vaksinasi, serta melakukan tes PMS secara rutin adalah langkah-langkah penting yang dapat membantu mengurangi risiko dan menjaga kesehatan kedua belah pihak. (Adm-03A)