bspradiopekalongan.com, KAJEN – Dalam beberpa waktu terakhir, kabar kematian seorang bocah 10 tahun yang tidak wajar mengegerkan warga Tanjungkulon kajen Pekalongan. Warga masyrakat setempat, berbincang tentang apa penyebab kematian seorang bocah tersebut.
Korban pertama kali ditemukan oleh neneknya dalam kondisi kritis disebelah rumah, yang kemudian dilarikan ke rumah sakit. Namun naasnya nyawa korban bocah duduk di kelas 4 SD tidak dapat tertolong. Kabar kematian korbanpun kemduian menjadi bahan perbincangan warga sekitar.
Gegernya warga masyrakat sekitar karena belum diketahui penyebab pasti kematian korban. Ada yang menyebut jika korban meninggal diduga akibat dikeroyok orang. Namun, ada pula yang menyebutkan jika korban meninggal setelah jatuh dari truk gandeng saat di Comal, Kabupaten Pekalongan.
Kematian korban pun menjadi perbincangan publik masyarakat Kajen, terutama warga desa setempat. Di warung hingga grup-grup WA, kematian bocah malang ini menjadi bahan perbincangan hangat seperti dikabarkan radarpekalongan.
Memang belum diketahui penyebab pasti kematian korban. Ada yang menyebut jika korban meninggal diduga akibat dikeroyok orang. Namun, ada pula yang menyebutkan jika korban meninggal setelah jatuh dari truk gandeng saat di Comal, Kabupaten Pekalongan.
Apalagi dari informasi yang didapat, korban sejak kecil tidak hidup bersama kedua orang tuanya. Ibunya bekerja sebagai TKI di luar negeri. Sedangkan ayahnya sudah cerai dengan ibunya. Korban dirawat oleh bibinya di Desa Tanjungkulon.
Atas kejanggalan informasi tersebut, Kanit PPA Satreskrim Polres Pekalongan, Ipda Yon Rizky memberikan penjelasan. Pihaknya telah menerima laporan dari keluarga korban ke Unit 2 Satreskrim Polres Pekalongan dan akan ditindak lanjuti.
Namun menurut Ipda Yon Riski, pihak kepolisian ada sedikit kendala saat dikonfirmasi karena tidak ada bukti dan sakti yang diajukan oleh pelapor. Namu prinsipya akan dilakukan penyelidikan. (Adm-02A)