bspradiopekalongan.com, Pendidikan – Dalam pembelajaran pendidikan agama Islam, ada beberapa penentuan metode sesuai dengan kondisi materipelajaran dan target yang ingin dicapai. Kurikulum pendidikan agama Islam yang di dalamnya ada tujuh materi utama, yaitu keimanan, ibadah, al-Qur’an, akhlak, muamalah,syari’ah, dan tarikh.
Menurut Imam Al-Ghazali berpendapat bahwa metode pendidikan yang harus dipergunakan untuk para pendidik adalah yang berprinsip pada Child Centered, metode demikian dapat diwujudkan dalam berbagai macam metode.
Selanjutnya, di dalam Al-Quran dan Hadis dapat ditemukan berbagai metode yang sangat menyentuh perasaan, mendidik jiwa dan membangkitkan semangat. Menurut Al-Nahlawi yang dikutip oleh Ahmad Tafsir,28bahwa metode yang dimaksud adalah sebagai berikut:
1. Metode hiwar(percakapan) Qurani dan Nabawi.
Metode ini hampir sama dengan metode dengan metode dialog atau Tanya jawab atau diskusi, namun metode hiwarberlandaskan dalam al-Qur’an dan Rasulullah. Salah satu contoh yang diberikan Rasulullah dalam metode percakapan dapat dilihat dalam Hadis Qutaibah ibn Sa’id, hadis Lâis kata Qutaibah hadis Bakr yaitu ibn Mudhar dari ibn Hâd dari Muhammad ibn Ibrahim dari Abi Salmah ibn Abdurrahmân dari Abu Hurairah r.a. Rasulullah saw. bersabda; Bagaimana pendapat kalian seandainya ada sungai di depan pintu salah seorang di antara kalian. Ia mandi di sana lima kali sehari. Bagaimana pendapat kalian? Apakah masih akan tersisa kotorannya? Mereka menjawab, tidak akan tersisa kotorannya sedikitpun. Beliau bersabda; Begitulah perumpamaan salat lima waktu, dengannya Allah menghapus dosa-dosa.
2. Metode kisah Qurani dan Nabawi
Metode ini menggambarkan salah satu media signifikan pada reaksi gagasan panca indra yang berbeda dengan arus sentimental dan situasi-situasi yang berpengaruh secara emosional. Metode ini mendidik dengan menceritakan kisah-kisah tokoh, sehingga dapat mengubah hati nuraninya dan berupaya melakukan hal-hal yang baik dan menjauhkan perbuatan buruk sebagai dampak dari kisah itu.33Metode kisah dapat bermanfaat bagi anak-anak umur PAUD dan SD, bagi peserta didik yang mendapat bencana, peserta didik yang optimis untuk memacu motivasinya, dan sebagainya.
3. Metode Amtsal (perumpamaan) Qurani dan Nabawi
Menurut Najib Khalid Al Amin, fungsi dari metode perumpamaan, adalah memberikan ilustrasi; menginformasikan segi poisitif agar menarik minata atau menginformasikan yangnegatif agar menjaujinya; dan menajamkan nalar dan mendinamiskan potensi berpikir atau meningkatkan kecerdasan.
4. Metode keteladanan
Bahwa pendidik itu besar di mata pesertadidiknya, apa yang dilihat dari gurunya akan ditirunya, karena pesertadidik akan meniru dan meneladani apa yang dilihat dari gurunya, maka wajiblah guru memberikan teladan yang baik.37Seorang pendidik hendaknya tidak hanya mampu memerintahkan atau memberi teori kepada peserta didik, tetapi lebih dari itu ia harus mampu menjadi panutan bagi peserta didiknya, sehingga dapat mengikutinya tanpa merasakan adanya unsur paksaan. Metode keteladanan sangat cocok dalam pembelajaran akhlak, menghafal, olehraga, dan seterusnya.
5. Metode pembiasaan
Metode adalah sebuah cara yang dapat dilakukan untuk membiasakan pesertadidik berfikir, bersikap dan bertindak sesuai dengan tuntunan. Inti pembiasaan adalah pengulangan, karenan pembiasaanberisikan penggulangan, maka metode pembiasaan juga berguna untuk menguatkan hafalan. Metode pembiasaan relevan dengan pembentukan prilaku terpuji, menguatkan hafalan, dan sebagainya.
6. Metode ibrah(Penyampaian dengan penuh keyakinan) dan mau’izah (nasehat lemah lembut)
Metode ini merupakan esensi dasar dalam membangun motivasi dan rangsangan pikiran dan perasaan peserta didik di dalam pembelajaran.Metode ini dapat menciptakan interaksi pembelajaran yang menyenangkan karena pendidik dengan sifat santun dan lugas dalam menyajikan materi pelajaran.
7. Metode targhib(janji) dan tarhib(ancaman)
Janji dan ancaman merupakan metode pembelajaran yang dapat memberikan motivasi dalam belajar dan juga bertindak preventif terhadap prilaku negative. Janji dan ancamandalam pendidikan mempunyai arti penting, pendidikan yang terlalu lunak akan membentuk pelajar kurang disiplin dan tidak mempunyai keteguhan hati, dengan demikian janji dan ancaman harus diwujudkan. Dalam bentuk ancaman jika peserta didik melanggar norma yang telahditetapkan, pendidik dapatmelakukan dengan tahapan dimulaiteguran, laludiasingkan dan terakhir dipukul dalam arti tidak untuk menyakiti tetapi untuk mendidik. (Adm-03A)