bspradiopekalongan.com, PERADABAN – Candi Borobudur adalah salah satu situs warisan budaya dunia yang terletak di Magelang, Jawa Tengah, Indonesia. Candi ini tidak hanya merupakan monumen arsitektur terbesar di Indonesia, tetapi juga salah satu yang paling terkenal dan penting dalam sejarah peradaban Buddha. Dibangun pada abad ke-9, Borobudur merupakan contoh kejeniusan arsitektur dan seni Jawa kuno yang menggabungkan elemen spiritual, filosofi, dan teknologi canggih pada masanya.
Sejarah Pembangunan Candi Borobudur
Borobudur diperkirakan dibangun selama pemerintahan Dinasti Syailendra pada masa pemerintahan Raja Samaratungga ( sekitar 760-830 M). Pembangunan candi ini memakan waktu sekitar 75 hingga 100 tahun dan melibatkan ribuan pekerja. Candi ini dibangun dengan menggunakan lebih dari 2 juta blok batu andesit dan memiliki struktur berbentuk piramida yang terdiri dari sembilan tingkat—lima tingkat berbentuk persegi dan tiga tingkat berbentuk melingkar di bagian atas. Di puncaknya, terdapat sebuah stupa besar yang berfungsi sebagai simbol pencapaian spiritual tertinggi dalam ajaran Buddha.
Candi Borobudur diperkirakan didedikasikan untuk ajaran Mahayana, salah satu cabang besar ajaran Buddha. Selama lebih dari 700 tahun setelah pembangunannya, Borobudur mengalami kemunduran dan terkubur oleh abu vulkanik serta vegetasi lebat setelah runtuhnya Kerajaan Mataram Kuno pada abad ke-10. Baru pada abad ke-19, ketika penjajah Inggris, Sir Thomas Stamford Raffles, menemukan kembali candi ini, Borobudur kembali menjadi perhatian dunia internasional.
Arsitektur dan Relief Candi Borobudur
Borobudur dikenal dengan keunikan arsitekturnya yang sangat kompleks dan mengagumkan. Candi ini terdiri dari sembilan tingkat, yang melambangkan perjalanan spiritual seorang Buddha. Pada lima tingkat pertama, terdapat relief yang menggambarkan kehidupan duniawi, termasuk kisah-kisah Buddha dalam kehidupan sehari-hari serta ajaran moral dan etika. Relief pada tingkat ini bertujuan untuk mengajarkan pengunjung mengenai hal-hal duniawi sebelum mereka melanjutkan perjalanan spiritual ke tingkat yang lebih tinggi.
Tingkat-tingkat berikutnya menggambarkan perjalanan spiritual seseorang menuju pencerahan. Pada tiga tingkat melingkar di bagian atas, terdapat serangkaian stupa kecil yang melambangkan Buddha dalam bentuknya yang telah mencapai pencerahan. Puncak candi, yaitu stupa utama yang besar, melambangkan keadaan sempurna atau nirwana, keadaan bebas dari penderitaan dan kebodohan.
Selain itu, Borobudur juga dikenal dengan ribuan arca dan relief yang menggambarkan berbagai cerita Buddha, dari kelahiran, kehidupan, pencapaian pencerahan, hingga mencapai nirwana. Relief-relief ini tidak hanya berfungsi sebagai sarana untuk mengajarkan ajaran Buddha tetapi juga sebagai catatan sejarah yang menggambarkan kehidupan sosial, budaya, dan agama pada masa itu.
Peran Borobudur dalam Sejarah dan Budaya
- Pusat Pembelajaran Agama Buddha
Borobudur berfungsi sebagai tempat pendidikan spiritual dan pusat pelatihan bagi umat Buddha pada zaman itu. Candi ini bukan hanya tempat ibadah, tetapi juga digunakan sebagai tempat untuk merenung dan berdoa, memfokuskan pikiran pada pencapaian pencerahan melalui meditasi. Setiap tingkatan dalam candi ini menggambarkan tahap-tahap dalam perjalanan spiritual seseorang menuju pemahaman yang lebih dalam tentang kehidupan dan pencapaian kesadaran tertinggi. - Simbol Kejayaan Kerajaan Mataram Kuno
Borobudur menjadi simbol kejayaan Kerajaan Mataram Kuno dan kemampuan masyarakat pada masa itu dalam menciptakan karya arsitektur yang monumental. Candi ini juga menggambarkan pentingnya ajaran agama Buddha bagi masyarakat Mataram Kuno, yang menggabungkan aspek spiritualitas dan kehidupan sehari-hari dalam satu struktur yang sangat terorganisir dan penuh makna. - Warisan Budaya dan Sejarah Dunia
Sebagai situs warisan dunia yang diakui oleh UNESCO sejak 1991, Borobudur memiliki peran yang sangat penting dalam konteks sejarah dunia. Candi ini menunjukkan kemampuan manusia dalam menciptakan karya besar yang tidak hanya bertahan dalam waktu, tetapi juga menyimpan nilai-nilai filosofi yang dapat diaplikasikan dalam kehidupan. Sebagai salah satu contoh besar seni dan arsitektur Asia Tenggara, Borobudur terus menarik perhatian para ahli dan wisatawan dari seluruh dunia. - Kepentingan Pariwisata dan Ekonomi
Saat ini, Borobudur bukan hanya menjadi pusat spiritual dan kebudayaan, tetapi juga salah satu destinasi wisata utama di Indonesia. Setiap tahun, ribuan wisatawan domestik dan internasional datang untuk mengagumi keindahan dan kemegahan candi ini. Wisatawan yang berkunjung tidak hanya menikmati keindahan arsitektur Borobudur, tetapi juga belajar lebih banyak tentang ajaran Buddha serta sejarah dan budaya Indonesia. Hal ini membawa dampak positif terhadap perekonomian setempat, meningkatkan pendapatan dari sektor pariwisata.
Sebagai salah satu situs budaya paling penting di dunia, Borobudur membutuhkan perhatian khusus dalam hal pemeliharaan dan konservasi. Setelah ditemukannya kembali pada abad ke-19, Borobudur mengalami berbagai tahap restorasi, mulai dari pemulihan oleh pemerintah kolonial Belanda pada awal abad ke-20 hingga pemeliharaan lebih lanjut yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia bersama dengan UNESCO. Upaya pemeliharaan ini meliputi pembersihan, perbaikan, dan perlindungan terhadap relief serta struktur batu candi yang mulai tergerus oleh faktor alam.
Candi Borobudur adalah simbol kebesaran peradaban Indonesia, khususnya pada masa Kerajaan Mataram Kuno. Selain sebagai pusat ibadah dan pembelajaran agama Buddha, Borobudur juga memainkan peran penting dalam sejarah dan budaya Indonesia, serta memberikan dampak yang signifikan dalam bidang pariwisata dan ekonomi. Dengan arsitektur yang menakjubkan dan relief-relief yang penuh makna, Borobudur terus menjadi monumen yang tak ternilai harganya bagi umat manusia, dan hingga saat ini, candi ini tetap menjadi saksi bisu kejayaan spiritual dan budaya di masa lalu. (Adm-02A)