Kebab: Kuliner Timur Tengah yang MenduniaKebab: Kuliner Timur Tengah yang Mendunia

bspradiopekalongan.com, FOOD – Kebab merupakan salah satu kuliner khas Timur Tengah yang telah mendunia dan digemari oleh berbagai kalangan. Dengan cita rasa yang kaya rempah dan cara penyajian yang unik, kebab tidak hanya sekadar makanan, tetapi juga simbol dari percampuran budaya, sejarah, dan inovasi kuliner. Kelezatan daging panggang yang dibumbui dengan rempah-rempah khas membuat kebab menjadi hidangan yang menggoda selera siapa saja yang mencobanya.

Asal-Usul dan Sejarah Kebab

Kata “kebab” berasal dari bahasa Arab, yang berarti “daging yang digoreng” atau “daging yang dipanggang”. Makanan ini diyakini berasal dari daerah Timur Tengah, khususnya wilayah yang sekarang dikenal sebagai Turki, Iran, dan sekitarnya. Dalam sejarah, kebab mulai dikenal pada masa Kekaisaran Ottoman, dan seiring berkembangnya perdagangan serta perjalanan, kebab menyebar ke berbagai penjuru dunia, termasuk Asia Selatan, Eropa, dan bahkan Amerika.

Tiap negara memiliki varian kebab yang khas. Di Turki dikenal “doner kebab”, di Yunani disebut “gyros”, di Arab disebut “shawarma”, dan di India dikenal “seekh kebab”. Meski berbeda nama dan sedikit variasi dalam bumbu atau cara penyajian, inti dari kebab tetap sama: potongan daging yang dipanggang atau dibakar dan disajikan dengan roti, sayuran, atau saus.

Cara Membuat Kebab

Membuat kebab tidak terlalu sulit, asalkan bahan-bahan yang digunakan segar dan bumbu yang dipakai meresap sempurna ke dalam daging. Berikut cara sederhana membuat kebab ala rumahan.

Bahan utama:

  • 250 gram daging sapi atau ayam (bisa juga menggunakan daging kambing)
  • 3 siung bawang putih
  • 1 sendok makan yogurt
  • 1 sendok teh ketumbar bubuk
  • 1 sendok teh jintan bubuk
  • 1/2 sendok teh paprika bubuk
  • Garam dan merica secukupnya
  • Air jeruk lemon secukupnya
  • Tusuk sate atau batang besi pipih

Langkah-langkah:

  1. Haluskan bawang putih, lalu campurkan dengan semua bumbu dan yogurt.
  2. Potong daging kecil-kecil atau giling sesuai selera, lalu rendam dalam bumbu minimal 2 jam, lebih baik semalaman di kulkas.
  3. Tusuk daging pada tusuk sate atau batang besi.
  4. Panggang di atas arang, teflon, atau oven sampai matang dan beraroma sedap.
  5. Sajikan dengan roti pita, irisan sayuran seperti tomat, selada, bawang bombay, dan saus yogurt atau saus sambal.

Untuk versi modern, kebab juga sering dijual dalam bentuk wrap, yaitu daging dan sayuran yang dibungkus dalam tortilla atau roti tipis. Ini membuat kebab praktis disantap kapan saja, bahkan sambil berjalan.

Kebab di Dunia Modern

Kebab telah menjadi salah satu makanan jalanan paling populer di dunia. Di Eropa, khususnya Jerman dan Inggris, doner kebab dijual hampir di setiap sudut kota. Di Indonesia, kebab mulai populer sejak awal tahun 2000-an dan kini menjadi bagian dari jajanan kekinian, terutama karena adanya waralaba kebab Turki yang menjamur di berbagai kota.

Selain rasanya yang enak, kebab juga dianggap sebagai makanan yang cukup sehat, karena menggunakan banyak sayuran segar dan tidak digoreng. Bagi mereka yang menjalani diet tinggi protein, kebab bisa menjadi pilihan makanan cepat saji yang tetap bergizi.

Kebab bukan hanya makanan, tetapi juga perwakilan dari budaya dan sejarah panjang masyarakat Timur Tengah. Rasanya yang kaya, fleksibilitas penyajian, serta kemudahan dalam pembuatan membuat kebab menjadi kuliner yang mampu melintasi batas negara dan lidah. Di dunia yang semakin global ini, kebab membuktikan bahwa makanan bisa menjadi media penyatu lintas budaya dan generasi. (Adm-01A)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *