bspradiopekalongan.com, Artikel – Sejarah baterai adalah cerita panjang tentang evolusi teknologi penyimpanan energi, yang telah memainkan peran penting dalam transformasi masyarakat modern. Dari perkembangan awalnya sebagai sumber daya listrik yang sederhana hingga menjadi komponen vital dalam kehidupan sehari-hari, baterai telah melalui berbagai inovasi dan perubahan selama berabad-abad. Mari kita telusuri sejarah baterai dalam beberapa tahap penting.
Sejarah baterai dimulai pada abad ke-2 Masehi, ketika fisikawan Yunani kuno, Alessandro Volta, menemukan prinsip dasar baterai pada tahun 1800. Dia menggabungkan beberapa sel sederhana yang terdiri dari logam dan larutan elektrolit untuk menciptakan apa yang dikenal sebagai “pile Volta”. Pile Volta adalah baterai voltaic pertama yang menghasilkan arus listrik yang stabil.
Pada tahun 1859, baterai timbal-asam pertama kali ditemukan oleh fisikawan Prancis, Gaston Planté. Baterai ini menggunakan elektroda timbal dan asam sulfat sebagai elektrolit. Baterai timbal-asam merupakan tonggak penting dalam sejarah baterai karena merupakan baterai isi ulang pertama yang praktis digunakan dalam aplikasi komersial. Baterai ini digunakan untuk menyediakan listrik untuk lampu dan peralatan telekomunikasi awal.
Pada awal abad ke-20, Thomas Edison memperkenalkan baterai kering pertama, yang menggunakan elektroda karbon dan elektrolit pasta untuk menggantikan cairan elektrolit dalam baterai timbal-asam. Baterai kering ini lebih aman, lebih praktis, dan lebih tahan lama daripada baterai timbal-asam, dan menjadi populer dalam aplikasi seperti radio, lampu senter, dan peralatan rumah tangga lainnya.
Pada tahun 1899, Waldemar Jungner mengembangkan baterai nikel-kadmium pertama. Baterai ini memiliki keunggulan dalam kapasitas energi yang tinggi dan siklus hidup yang panjang, sehingga menjadi pilihan yang populer untuk aplikasi militer dan industri. Namun, kadmium yang digunakan dalam baterai ini memiliki dampak lingkungan yang merugikan, sehingga baterai nikel-kadmium mulai digantikan oleh teknologi baterai yang lebih ramah lingkungan.
Salah satu tonggak terbesar dalam sejarah baterai modern adalah pengembangan baterai ion-lithium pada tahun 1970-an oleh John B. Goodenough, Rachid Yazami, dan Akira Yoshino. Baterai ion-lithium menggunakan elektroda berbasis lithium yang sangat ringan dan memiliki kapasitas energi yang sangat tinggi. Baterai ini telah merevolusi industri teknologi dengan memberikan daya tahan baterai yang lebih lama untuk perangkat elektronik konsumen, seperti ponsel cerdas, laptop, dan peralatan portabel lainnya.
Sejak pengembangan baterai ion-lithium, terjadi terus-menerus inovasi dalam teknologi baterai. Baterai dengan berbagai macam karakteristik telah dikembangkan, termasuk baterai polimer lithium-ion, baterai kaca ion, baterai natrium-ion, dan banyak lagi. Tujuan utama dari inovasi ini adalah meningkatkan kapasitas energi, meningkatkan keamanan, dan mengurangi biaya produksi baterai.
Baterai telah menjadi komponen vital dalam kehidupan sehari-hari, digunakan dalam berbagai aplikasi, termasuk transportasi listrik, penyimpanan energi terbarukan, peralatan elektronik konsumen, peralatan medis, dan banyak lagi. Perkembangan dalam teknologi baterai telah memungkinkan penciptaan kendaraan listrik yang lebih efisien, sistem penyimpanan energi yang lebih handal, dan perangkat portabel yang lebih canggih.
Meskipun kemajuan yang signifikan telah dicapai dalam teknologi baterai, masih ada tantangan yang harus diatasi, termasuk kapasitas energi yang lebih tinggi, biaya produksi yang lebih rendah, dan peningkatan keberlanjutan lingkungan. Namun, dengan terus berlanjutnya penelitian dan inovasi dalam bidang ini, ada peluang besar untuk mengatasi tantangan tersebut dan mewujudkan masa depan yang lebih bersih, lebih efisien, dan lebih berkelanjutan dengan teknologi baterai yang lebih canggih.